Tuesday 7 March 2017

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN MATERI MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TEKNIK TANDUR BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SEMESTER II SDN DUMPIL TAHUN PELAJARAN 2014/2015



Oleh : Bambang Rustamaji1
Abstrak : rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran, seberapa banyak peningkatan hasil belajar siswa, dan perubahan prilaku siswa dengan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar pada siswa kelas IV semester II SD Negeri Dumpil tahun pelajaran 2014/2015. PTK ini dilakukan dua siklus. Terjadi perubahan prilaku belajar dari aspek perhatian, respon, tanggung jawab, rasa percaya diri siswa, dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat dapat diketahui pada siklus I nilai rata-rata sebesar 73,5, ketuntasan secara klasikal 64,3%. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 80, ketuntasan klasikal 85,7%.

Kata kunci : Hasil belajar, Quantum Teaching Teknik TANDUR, media gambar
PENDAHULUAN
Pendidikan Kewarganegaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka mengahapi era globalisasi dan mempertahankan budaya bangsa. Meskipun demikian, kenyataan di lapangan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) masih menemui hambatan-hambatan sehingga pembelajaran yang dilakukan belum dapat optimal. Dari segi guru, pembelajaran yang dilakukan hanya monoton dan tidak adanya pembaharuan dalam pembelajaran. Dari segi siswa, kurangnya siswa aktif dalam pembelajaran dan pengetahuan hanya bergantung dari guru. Hal ini berdampak pada hasil siswa yang rendah. Hal ini terbukti dari pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di kelas IV SDN Dumpil pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat. Dari 14 siswa, ternyata yang nilainya lulus KKM sebesar 75 hanya 5 siswa, sedangkan 9 siswa belum mencapai KKM.
Pada mata pelajaran PKn siswa diajarkan berbagai macam karakteristik dan pembentukan diri dari berbagai segi agama, sosio-kultur budaya, suku, bangsa dan usia. Selain itu juga siswa diharapkan mampu memehami hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, trampil dan berkarakter. Dari berbagai macam tujuan pembelajaran PKn, satu diantaranya siswa harus mampu memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia, indonesia adalah satu negara, suatu negara dijalankan oleh sistem dan beberapa unsur pelaksana yang menjalankan pemerintahan.
Dalam silabus KTSP kelas IV semester II mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaran (PKn) mencakup salah satu Standar Kompetensi yaitu mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat. Materi tersebut merupakan materi yang dianggap sulit bagi siswa sehingga menyebabkan hasil belajarnya siswa rendah. Rendahnya hasil belajar siswa faktor penyebabnya adalah guru mengajar dengan metode konvensional sekedar ceramah, menjelaskan materi di depan kelas dan memberi pertanyaan pada siswa. Sehingga pembelajaran didominasi oleh guru dan beberapa siswa saja.
Berdasarkan deskriptif tersebut, maka peneliti berupaya untuk memilih dan menerapakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar. Dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimanakah proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar pada siswa kelas IV semester II SDN Dumpil tahun pelajaran 2014/2015; 2) bagaimanakah kualitas perubahan prilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek sebagai wujud sikap sosial setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar pada siswa kelas IV semester II SDN Dumpil tahun pelajaran 2014/2015; 3) bagaimanakah peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar pada siswa kelas IV semester II SDN Dumpil tahun pelajaran 2014/2015?
Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) mendeskripsikan proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar pada siswa kelas IV semester II SDN Dumpil tahun pelajaran 2014/2015; 2) mendeskripsikan kualitas perubahan prilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek sebagai wujud sikap sosial setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar pada siswa kelas IV semester II SDN Dumpil tahun pelajaran 2014/2015; 3) medeskripsikan seberapa banyak peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar pada siswa kelas IV semester II SDN Dumpil tahun pelajaran 2014/2015.
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai panduan guru dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran (PKn) di pendidikan dasar dengan memanfaatkan media dan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR dapat merubah prilaku siswa kearah yang lebih positif selain itu juga dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar. Dan dapat memberikan masukan pada sekolah untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat melalui penerapan model-model pembelajaran yang inovatif.

LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Hakikat Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan-perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana, 2011: 3).
Kaitannya dengan pendapat tersebut menurut Anitah (2009: 2.19) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan kumulasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar. Kumulasi akan selalu diiringi oleh tindakan tindak lanjut. Hasil belajar harus menunjukkan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif, dan disadari.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja, melainkan mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Hakikat Pendidikan Kewaragengaraan (PKn)
Mastur (2007: 1-2) telas menjelaskan bahwa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang membahas pada pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Neagara Indonesia yang cerdas, trampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Kaitanmya dengan pendapat tersebut pengertian Pendidikan Kewarganegaraan menurut Zamroni (dalam Taniredja, 2009:3) adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktifitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru  bahwa  demokrasi  adalah  bentuk  kehidupan  masyarakat  yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pendidikan yang bertujuan untuk mendidik warga negara yang demokratis dan mampu memahami serta melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Fugsi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter baik, seta setia kepada bangsa dan negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta bertujuan: 1) Berpikir   secara   kritis,   rasional,   dan   kreatif   dalam   menanggapi   isu kewarganegaraan, 2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi, 3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya, 4) berinteraksi dengan bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Sitem Pemerintahan Tingkat Pusat
Sistem pemerintahan pusat adalah tatanan komponen pemerintahan  pusat  sebagai  peyelenggara  pemerintahan  di  tingkat pusat. Menurut UU No 32 tahun 2004 peyelenggara pemerintah pusat adalah presiden. Sistem  pemerintahan  Indonesia adalah demokrasi, sehingga dalam menjalankan negara demokrasi Indonesia mengadakan pemilu setiap lima tahun sekali untuk memilih. Elemen pemerintah diantaranya adalah pemerintahan tingkat pusat. Istilah pemerintahan terbagi menjadi 2 yaitu : 1) pemerintahan dalam arti sempit yaitu kekuasaan eksekutif saja dan pemerintahan dalam arti luas yaitu kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Legislatif berfungsi membuat undang-undang (legislate). Lembaga ini mempunyai kekuasaan membentuk undang-undang sebagai cerminan dari kebijaksanaan-kebijaksanaan. Lembaga ini sering disebut sebagai dewan perwakilan rakyat atau parlemen. Lembaga eksekutif yang berfungsi menjalankan undang-undang. Di negara-negara demokratis, secara sempit lembaga eksekutif diartikan sebagai kekuasaan yang dipegang oleh raja atau presiden, beserta menteri-menterinya. Dan yang terakhir lembaga yudikatif (kehakiman) yang berfungsi mengadili undang-undang.

Model Pembelajaran
Suprijono (2012: 46) mendefinisikan model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Senada denga uarain tersebut menurut Mills dalam (Suprijono, 2012: 45) menjelaskan bahwa model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. Model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan model pembelajaran adalah landasan praktik pembelajaran yang mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas, untuk mencapai tujuan  belajar.

Model Pembelajaran Quantum Teaching
De Porter (2010: 32 ) memaparkan Quantum Teaching adalah pengubahan yang meriah, dengan segala nuansanya. Quantum Teaching juga menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar.
Seiring dengan pendapat tersebut, A’la (2011: 21) mengemukakan Quantum Teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas. Adapun prinsip Quantum Teaching menurut De Porter (2010: 36) adalah 1) segalanya berbicara dari lingkungan kelas , 2) segalanya bertujuan, siswa dibertahu apa tujuan mereka mempelajari materi yang diajarkan, 3) pengalaman sebelum pemberian nama, 4) akui setiap usaha, 5) jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan. Tahapan model Quantum Teaching terdiri atas dua tahap yaitu konteks dan isi. Sedangkan tahapan model pembelajaran Quanum Teaching teknik TANDUR (tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, rayakan) menurut A’ala (2011: 34-40) adalah sebagai berikut : 1) TUMBUHKAN, tumbuhkan minat dengan memnfaatkan kehidupan pelajar, 2) ALAMI, ciptakan atau datangkan penglaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar, 3) NAMAI, sediakan kata kunci konsep, rumus, atapun strategi, 4) DEMONSTRASIKAN, sediakan kesempatan bagi pelajar untuk menunjukan bahwa mereka tahu, 5) ULANGI, tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi, 6) RAYAKAN, pengakuan untuk penyelesain, partisipasi, pemerolehan keterampilan, dan ilmu pengetahuan.

Media Pembelajaran
Media merupakan kata yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Dengan adanya media, kita dapat secara mudah menyampaikan pesan kepada seseorang.  Azhar  (2013: 3) menerangkan bahwa kata “media” berasal dari kata Latin “medius”, yang secara harafiah berarti “tengah”, ”perantara”, atau “pengantar. Ciri-ciri media pembelajaran yang baik menurut Gerlach & Elly (dalam Arsyad 2010: 12-14) yaitu: (1) ciri fiksiatif; (2) ciri manipilatif; (3) ciri distributif. Sudjana&Rivai (2009: 4) dalam memilih media pembelajaaran harus mempertimbangkan : 1) ketepatan dengan tujuan pembelajaran, 2) dukungan terhadap isi bahan pelajaran, 3) kemudahan memeroleh media, 4) ketermpilan guru dalam menggunakannya, 5) tersedia waktu, 6) sesuai taraf berfikir siswa.

Media gambar
Gambar yang dimaksudkan disini termasuk foto, lukisan/ gambar, sketsa (gambar garis) tujuan utamanya adalah penampilan berbagai jenis ini adalah untuk menvisualisasi konsep yang ingin disampaikan kepada peserta didik Arsyad (2010: 109). Media gambar apabila dilihat dari jenisnya temasuk ke dalam media visual. Media visual selain gambar ada juga film, foto, sketsa, diagram. Sebagaimana umumnya fungsi media yang lain media visual berfungsi untuk menyalurkan informasi (pesan) dari sumber ke penerima pesan.
Gambar sebagai media pembelajaran memiliki kelebihan maupun kekurangan. Adapun kelebihan media gambar menurut sadiman dkk (2011:29) diantaranya : (1) sifatnya konkert; (2) gambar dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu; (3) media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita; (4) foto/gambar dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman; (5) gambar/foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan dengan mudah tampa memerlukan peralatan khusus. Selain kelebihan tersebut media gambar/foto mempunyai beberapa kelemahan. Adapun kelemahan media gambar Sadiman dkk (2011:31) yaitu (1) gambar/foto hanya menekankan presepsi indera mata; (2) gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran; (3) ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

Kerangka Berfikir
Model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar untuk mengatasi pembelajaran guru yang masih bersifat konvensional. Model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR selain untuk menyampaikan materi mengenal sistem pemerintahan tungkat pusat sesuai dengan kompetensi dasar yang diharapkan, juga bermuatan nilai-nilaii pendidikan berkarakter. Nilai-nilai karakter yang akan diterapkan dalam pembelajaran menggunakan model Quantum Teaching ini didasarkan pada 18 nilai yang telah ditetapkan oleh kemdiknas. Secara ekplisit nilai karakter: rasa ingin tahu, kerja sama, tanggung jawab, dan percaya diri.

Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berifikir tersebut, peneliti berasumsi bahwa: 1) pemanfaatan model Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar diduga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, 2) model Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar diduga efektif untuk merubah prilaku siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat, dan 3) pemanfaatan model Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar diduga efektif meningkatkan hasil belajar Pendidikan Keawarganegaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat pada siswa kelas IV semester II SDN Dumpil tahun pelajaran 2014/2015.

MOTODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada smester II tahun pelajaran 2014/2015. Maisng-masing siklus dilakukan kegiatan pembelajaran sebanyak dua kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 3 November 2014 dan hari Selasa, tanggal 4 November 2014 sedangkan siklus II dilaksaanakn pada hari Senin 10 November 2014 dan Selasa tanggal 11 November 2014.
Subjek penelitian ini adalah hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat pada siswa kelas IV semester II SDN Dumpil pada tahun pelajaran 2014/2015. Adapun sumber data dari penelitian ini: 1) siswa yang jumlahnya sebanyak 14 siswa, yang terdiri atas 6 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan, 2) guru kelas dan teman sejawat.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data berbentuk  tes  dan nontes. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Teknik nontes berupa observasi dengan lembar observasi dan catatan harian digunakan untuk menilai aktivitas, keaktifan, dan perubahan tingkah laku siswa selama kegiatan dilakukan.
Analisis data  dalam  penelitian ini disajikan dalam bentuk analisis kualitatif dengan metode pemaparan secara deskriptip komparatif, yakni mendeksripsikan semua temuan dalam penelitian disertai dengan data-data kuantitatif yang dianalisis secara sederhana (persentase).
Indikator kinerja penelitian ini adalah: (1) adanya peningkatan perolehan nilai rata-rata pra siklus dari 66,4 menjadi minimal rata-rata 75, (2) perubahan perilaku siswa dari tidak aktif menjadi aktif dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar, dan 3) tingkat ketuntasan minimal (KKM) dari yang lulus KKM 75 sebanyak 5 siswa (35,7%) menjadi sedikitnya 11 siswa (75%).
Prosedur penelitian siklus I pembelajaran yang akan dilakukan dengan appersepsi, penyampain tujuan pembelajaran, dan penjelasan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa.
Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan: 1) Guru menumbuhkan penegtahuan awal siswa, 2) Guru mengarahkan jawaban siswa dengan materi, 3) Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, 4) Siswa berkelompok untuk berdiskusi, 5) Guru merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan, 6) Guru memberikan memberikan perayaan atau reward.
Perbaikan siklus II teletak pada cakupan materi dan perbaikan media gambar yang dibuat lebih menarik dibandingkan di siklus I. Proses pembelajaran dilakukan secara kolaboratif untuk memperoleh hasil yang maksimal pada siklus II ini.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Kondisi awal siswa kelas IV SDN Dumpil semester II tahun pelajaran 2014/2015 adalah hasil belajar siswa rendah terbukti dengan banyaknya siswa yang nilainya tidak memenuhi KKM yang telah ditentukan, beberapa siswa kurang antusias dan semangat ketika kegiatan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran (PKn). Berikut adalah prilaku siswa ketika pembalajaran Pendidikan Kewarganeraan (PKn) menggunakan metode ceramah dan penugasan individu.






Gb.1 Kondisi Awal Siswa Ketika                            Gb. 2 Siswa pasif
Pembelajaran PKn                                                    dalam pembelajaran

Data nilai siswa yang diperoleh menunjukkan kondisi awal siswa memiliki hasil belajar yang rendah. Berdasarkan nilai hasil tugas yang diberikan guru pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat diketahui siswa yang belum dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu sebesar 75 sebanyak 9 siswa (64,3%) dari jumlah siswa seluruhnya 14. Siswa yang mencapai tingkat ketuntasan minimal sebanyak 5 siswa (35,7%) dari siswa  seluruhnya.  Nilai rata-rata kelas sebesar 66,4 dengan nilai paling tinggi 90 dan nilai paling rendah adalah 40.

Hasil Penelitian Siklus I
Proses Pembelajaran dengan Model Quantum Teaching Teknik TANDUR Berbantuan Media Gambar
Berdasarkan identifikasi permasalahan yang telah dideskripsikan, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Setelah RPP disusun, maka kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan media yang akan digunakan dalam penelitian yaitu media gambar struktur  yang dipajang di depan kelas.
Pelaksanaan tindakan siklus pertama ini dilakukan pada hari Senin tanggal 3 November 2014 untuk pertemuan pertama, dan pertemuan ke dua dilaksanakan hari Selasa tanggal 4 November 2014. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar ini dilakukan di dalam kelas oleh guru kelas sebagai peneliti dan teman sejawat untuk berkolaborasi.
Aktivitas proses kegiatan pembelajaran siklus I dapat dilihat dalam gambar berikut ini:

 



Gambar 3. Guru menjelaskan kegiatan      Gambar 4. Guru menggunakan model Quantum Teaching



Gambar 5. Siswa melakukan diskusi         Gambar 6. Siswa mempresentasi kan hasil diskusi





Gambar 7 Siswa semangat                          Gambar 8. Siswa mengerjakan       tugas

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Hasil belajar siswa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantauan media gambar dilihat tabel 1 berikut
Tabel 1 Analisis Hasil Belajar Pendidikan Kewaragengaraan
No
Keterangan
Hasil siklus I
1
Tuntas
9
2
Tidak Tuntas
5
3
Presentase Ketuntasan
64,3%
4
Presentase Tidak Tuntas
35,7%
5
Nilai Tertinggi
90
6
Nilai Terendah
50
7
Rata-rata Kelas
73,5
Berdasarkan tabel tersebut hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar. Hasil tindakan dalam siklus pertama menunjukan bahwa sebanyak 9 (64,3%) siswa mencapai ketuntasan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn), dan 5 (35,7%) siswa masih mengalami tidak tuntas. Rata-rata sebesar 73,5, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50.

Perubahan Prillaku belajar siswa
Hasil pengamatan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Kewaragengaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat dalam siklus I dapat dilihat dalam tabel 2 berikut.
Tabel 2 Analisis Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Siklus I
Responden 14
Aspek yang diamati

Perhatian
Respon
Tanggung Jawab
Menanggapi
Membuat Catatan
Skor yang diperoleh
12
9
10
8
10
Skor Mak
14
14
14
14
14
Presentase
86
64
71
57
71
Analisis
Sangat baik
Cukup
Baik
Cukup
Baik

Berdasarkan tabel tersebut dapat dipaparkan bahwa terjadi perubahan prilaku belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar, dari yang kurang aktif menjadi aktif, yang senang berbicara sendiri menjadi memperhatikan, yang kurang bertanggung jawab menjadi lebih bertanggung jawab, yang tidak aktif dalam membuat catatan menjadi lebih aktif membuat catatan.

Refleksi Siklus I
Refleksi hasil pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar ini, dapat dikemukakan beberapa kekurangan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk siklus berikutnya. Kelemahan pada siklus I antara lain : 1) kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran, 2) siswa masih belum dapat melakukan pembelajaran dengan model Quantum Teacing teknik TANDUR, 3) siswa masih malu untuk bertanya apabila menemukan kesulitan.
Kelebihan siklus I ini adalah : adanya peningkatan semangat belajar siswa sehingga meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai rata-rata 73,5 pada siklus I, hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 7,1. Peningkatan hasil belajar ini karena pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat dilakukan dengan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar. Pembelajaran ini masih perlu ditingkatkan karena indikator kerja yang ditetapkan belum tercapai, yakni rata-rata kelas kelas sebesar 75 belum tercapai dan tingkat ketuntasan klasikal sebesra 75% yang ditargetkan juga belum tercapai.

Hasil Penelitian Siklus II
Proses Pembelajaran dengan Model Quantum Teaching Teknik TANDUR Bebantuan Media Gambar
Berdasarkan refleksi pembelajaran siklus II, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Setelah RPP disusun, maka kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan media yang akan digunakan dalam penelitian yaitu media gambar dalam bentuk power point yang ditanyangkan menggunakan LCD.
Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan pada hari Jumat tanggal 14 November 2014 untuk pertemuan pertama, dan pertemuan ke dua dilaksanakan hari Sabtu tanggal 15 November 2014. Kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran CTL berbantuan media poster ini dilakukan di dalam kelas oleh guru kelas sebagai peneliti dan teman sejawat untuk berkolaborasi.
Aktivitas proses kegiatan pembelajaran siklus II dapat dilihat dalam gambar berikut ini:







Gambar 9. Guru menjelaskan kegitan    Gambar 10. Guru menggunakan model Quantum Teaching










Gambar 11. Siswa melakukan diskusi       Gambar 12.Siswa mempresentasi- kan hasil diskusi







Gambar 13 Siswa semangat                  Gambar 14. Siswa mengerjakan tugas

Pembelajaran dari awal sampai akhir dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah dijelaskan dalam bab III. Pada akhir pertemuan kedua dilakukan ulangan harian untuk mengetahui keberhasilan tindakan yang diberikan.

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Hasil belajar siswa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar dilihat tabel 3 berikut
Tabel 3 Analisis Hasil Belajar Pendidikan Kewaragengaraan
No
Keterangan
Hasil siklus I
1
Tuntas
12
2
Tidak Tuntas
2
3
Presentase Ketuntasan
85,7%
4
Presentase Tidak Tuntas
14,3%
5
Nilai Tertinggi
100
6
Nilai Terendah
60
7
Rata-rata Kelas
80
Berdasarkan tabel tersebut hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar. Hasil tindakan dalam siklus II menunjukan bahwa sebanyak 12 siswa atau 85,7% sudah mencapai ketuntasan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn), dan 2 siswa atau 14,3% masih mendapat nilai dibawah KKM. Rata-rata sebesar 80, nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60.

Perubahan Prillaku belajar siswa
Hasil pengamatan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Kewaragengaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat dalam siklus II dapat dilihat dalam tabel 4 berikut.
Tabel 4 Analisis Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Siklus II
Responden 14
Aspek yang diamati

Perhatian
Respon
Tanggung Jawab
Menanggapi
Membuat Catatan
Skor yang diperoleh
13
11
12
11
13
Skor Mak
14
14
14
14
`4
Presentase
93
79
86
79
93
Analisis
Sangat baik
Baik
Sangat baik
Baik
Sangat baik
Berdasarkan tabel tersebut dapat dipaparkan bahwa terjadi perubahan prilaku belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar, dari yang kurang aktif menjadi aktif, yang senang berbicara sendiri menjadi memperhatikan, yang kurang bertanggung jawab menjadi lebih bertanggung jawab, yang tidak aktif dalam membuat catatan menjadi lebih aktif membuat catatan.

Refleksi Siklus II                                          
Refleksi hasil pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat dengan menggunakan model Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar pada siklus II ini adalah : adanya peningkatan semangat belajar siswa sehingga meningkatkan hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata kelas menjadi 80, hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 6,5 dari siklus I. Peningkatan hasil belajar ini karena pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat dilakukan dengan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar. Pembelajaran ini mencapai indikator kerja, yakni rata-rata kelas kelas lebih dari 75 sudah tercapai dan tingkat pencapaian KKM lebih dari 75%.

Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn) Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching Teknik TANDUR Berbantuan Media Gambar
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar pada kelas IV semester II SDN Dumpil, dengan materi pembelajaran mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat, menunjukkan aktivitas belajar siswa yang meningkat, perubahan prilaku siswa, serta hasil belajar siswa. Pembelajaran dengan model Quantum Teahing teknik TANDUR berbantuan media gambar, ternyata dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Siswa yang biasanya perhatiannya  kurang, tampak menjadi lebih antusias pada pembelajaran ini. Demikian pula siswa yang sudah mulai jenuh dengan pembelajaran yang monoton dan tidak bervariasi,  kembali  lebih  berkonsentrasi  dan  motivasi  belajar siswa untuk memahami sistem pemerintahan tingkat pusat dalam  pembelajaran  ini  karena  dengan model pembelajaran Quantum Theaching teknik TANDUR berbantuan media gambar ini siswa yang biasanya melakukan kegiatan pembelajaran  secara individu dan menghafal dilakukan dengan membimbing siswa di dalam memahami pembelajaran dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka dengan memanfaatkan media. Hal ini senada dengan   manfaat dari media, menurut Trianto (2007: 75) sebagai berikut: 1) bahan yang disajikan lebih bermakna bagi peserta didik dan tidak bersifat verbal listik, 2) metode pembelajaran lebih bervariasi, 3) peserta didik menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas, 4) pembelajaran lebih menarik, 5) mengatasi keterbatasan ruang.
Berdasarkan deskripsi tersebut, maka hipotesis yang diajukan diterima, yakni proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar dapat meningkatkan aktivitas belajar dalam mata pelajaran PKn hal ini terbukti adanya peningkatan respon, tanggung jawab, percaya diri, dan membuat catatan dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat.
Peningkatan Hasil Belajar PKN Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching Teknik TANDUR Berbantuan Media Gambar
Penerapan pembelajaran PKn pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat menggunakan model Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti bahwa hasil belajar siswa lebih baik dari pada kondisi awal sebelum penerapan model Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar. Peningkatan hasil belajar ini mulai dari siklus I maupun siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus I sebanyak 9 siswa atau 64,3% yang lolos KKM 75 dengan rata-rata kelas sebesar 73,5. Sedangkan pada siklus II rata-rata kelas meningkat menjadi 80 dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 85,7%. Dengan demikian, hipotesis ketiga diterima, yakni pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar PKn pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat pada kelas IV semester II SDN Dumpil tahun pelajaran 2014/2015.

Perubahan Prilaku Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn) Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching Teknik TANDUR Berbantuan Media Gambar
Pemanfaatan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat yang dilakukan, terlihat bahwa siswa belajar dengan antusias dan semangat yang tinggi, sehingga tujuan yang diharapkan tercapai. Maka pembelajaran dengan model Quantum Teaching teknik TANDUR pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn) ini dapat mencapai tujuan instruksional yang ditetapkan oleh peneliti. Hal ini sependapat dengan Supriyono (2012: 46) menyatakan bahwa didalam mengajar dibutuhkan model pembelajaran yang merupakan prosedur yang mengarahkan siswa dalam belajar sehingga akan tercapai tujuan yang diinginkan.
Berkaitan dengan pendapat tersebut, maka pemanfaatan media gambar, memang menarik perhatian siswa untuk belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), sehingga siswa mempunyai kemampuan untuk menyusun pengetahuannya sendiri. Dengan adanya keuntungan-keuntungan dari pemanfaatan model Quantum Teaching teknik TANDUR ini, maka hipotesis yang dikemukakan diterima, yakni pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat terbukti dapat mengubah prilaku belajar siswa kelas IV SDN Dumpil, semester II tahun pelajaran 2014/2015.

PENUTUP
Simpulan
Simpulan hasil penelitian ini : 1) proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat pada kelas IV SDN Dumpil semester II tahun pelajaran 2014/2015, 2) model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn) materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat, 3) model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar dapat merubah prilaku belajar siswa yang kurang aktif menjadi aktif, kurang bertanggung jawab menjadi lebih bertanggung jawab, kurang membuat catatan menjadi lebih aktif membuat catatan selama pembelajaran berlangsung.

Saran
Untuk mengintensifkan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar, dapat disarankan sebagai berikut: 1) Guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) kiranya dapat memanfaatkan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar sebagai salah satu alternatif model dan media pembelajaran dalam pembelajaran Pendidikan Kewaraganegraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat. Model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, guru Pendidikan Kewarganegraan (PKn) hendaknya mengetahui perkembangan zaman agar dapat memberikan inovasi dalam   pembelajaran   sehingga   pembelajaran   tidak   terkesan monoton dan juga untuk mempersiapkan siswa menghadapi persaingan pendidikan, 2) Para peneliti yang menekuni bidang penelitian Pendidikan Kewaragnegaraan (PKn) kiranya dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat. Para peneliti dapat menerapkan berbagai strategi, model, metode, teknik, dan media berdasarkan pendekatan tertentu yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar, khususnya materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat membantu guru untuk memecahkan masalah yang sering muncul dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di kelas sehingga berdampak positif bagi perkembangan pendidikan yang lebih berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA
A’la. 2011. Quantum Teaching. Jogjakarta: Diva Press
Anitah, Sri. 2007. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Aqib, Zaenal. 2010. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.
                                  .2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.  Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelaajran. Jakarta : Rajawali Pers
DePorter, Bobbi. 2009. Mempraktikan Quantum Teaching di ruang kelas. Bandung: Kaifa.
Febreiyani, Nilla, dkk. 2011. Peningkatan Pemhaman Konsep Sistem Pemerintahan Pusat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament. [online] (http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/view/330/168 diakses pada tanggal 13 Februari 2015)
Mastur, Wiyono, W. & Slamet. Buku Pendidikan Kewarganegaraan. Semarang : Aneka Ilmu
Sadiman, Arief S. 2011. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatanya. Jakarta : Rajawali Pres
Sudjana, Nana dan Rivai Ahmad 2009. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algesindo
Sudjana, Nana, 2003. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensido
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Taniredja, T. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Bandung : Alfabeta
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisik. Jakarta : Prestasi Pustaka
Zulfa, Muhammad Majid. 2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Model Pmbelajaran Quantum Teaching Tipe TANDUR. [online] (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi/article/view/2405/2207 diakses pada tanggal 13 Februari 2015)

No comments:

Post a Comment