Oleh : Bambang
Rustamaji1
Email : dhe.bambangr@gmail.com
Abstrak
: rumusan masalah
penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran, seberapa banyak
peningkatan hasil belajar siswa, dan
perubahan prilaku siswa dengan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR
berbantuan media gambar
pada siswa kelas IV
semester II SD Negeri Dumpil
tahun pelajaran 2014/2015. PTK ini dilakukan dua siklus. Terjadi perubahan
prilaku belajar dari aspek perhatian, respon, tanggung jawab, rasa percaya diri
siswa, dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat dapat
diketahui pada siklus I nilai rata-rata sebesar 73,5, ketuntasan secara klasikal 64,3%. Pada siklus II diperoleh nilai
rata-rata sebesar 80, ketuntasan
klasikal 85,7%.
Kata kunci : Hasil belajar, Quantum Teaching Teknik TANDUR, media gambar
PENDAHULUAN
Pendidikan
Kewarganegaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka mengahapi era
globalisasi dan mempertahankan budaya bangsa. Meskipun demikian, kenyataan di
lapangan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) masih
menemui hambatan-hambatan sehingga pembelajaran yang dilakukan belum dapat
optimal. Dari segi guru, pembelajaran yang dilakukan hanya monoton dan tidak
adanya pembaharuan dalam pembelajaran. Dari segi siswa, kurangnya siswa aktif
dalam pembelajaran dan pengetahuan hanya bergantung dari guru. Hal ini
berdampak pada hasil siswa yang rendah. Hal ini terbukti dari pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di kelas IV SDN Dumpil pada materi mengenal
sistem pemerintahan tingkat pusat. Dari 14 siswa, ternyata yang nilainya lulus
KKM sebesar 75 hanya 5 siswa, sedangkan 9 siswa belum mencapai KKM.
Pada mata
pelajaran PKn siswa diajarkan berbagai macam karakteristik dan pembentukan diri
dari berbagai segi agama, sosio-kultur budaya, suku, bangsa dan usia. Selain
itu juga siswa diharapkan mampu memehami hak-hak dan kewajiban untuk menjadi
warga negara Indonesia yang cerdas, trampil dan berkarakter. Dari berbagai
macam tujuan pembelajaran PKn, satu diantaranya siswa harus mampu memahami hak
dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia, indonesia adalah satu negara,
suatu negara dijalankan oleh sistem dan beberapa unsur pelaksana yang
menjalankan pemerintahan.
Dalam silabus
KTSP kelas IV semester II mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaran (PKn)
mencakup salah satu Standar Kompetensi yaitu mengenal sistem pemerintahan
tingkat pusat. Materi tersebut merupakan materi yang dianggap sulit bagi siswa
sehingga menyebabkan hasil belajarnya siswa rendah. Rendahnya hasil belajar
siswa faktor penyebabnya adalah guru mengajar dengan metode konvensional
sekedar ceramah, menjelaskan materi di depan kelas dan memberi pertanyaan pada
siswa. Sehingga pembelajaran didominasi oleh guru dan beberapa siswa saja.
Berdasarkan
deskriptif tersebut, maka peneliti berupaya untuk memilih dan menerapakan model
pembelajaran Quantum Teaching teknik
TANDUR berbantuan media gambar. Dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR
berbantuan media gambar ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat.
Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah 1) bagaimanakah proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat dengan menggunakan model pembelajaran Quantum
Teaching teknik
TANDUR berbantuan media gambar pada siswa kelas IV semester II SDN Dumpil tahun pelajaran 2014/2015; 2) bagaimanakah kualitas perubahan
prilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara
pribadi peristiwa jangka pendek sebagai wujud sikap sosial setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan
media gambar pada siswa kelas IV semester II SDN Dumpil tahun pelajaran 2014/2015; 3) bagaimanakah peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan
tingkat pusat dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media
gambar pada siswa kelas IV semester II SDN Dumpil tahun pelajaran 2014/2015?
Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) mendeskripsikan proses pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan
tingkat pusat dengan menggunakan model pembelajaran Quantum
Teaching teknik
TANDUR berbantuan media gambar pada siswa kelas IV semester II SDN Dumpil tahun pelajaran 2014/2015; 2) mendeskripsikan kualitas perubahan
prilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara
pribadi peristiwa jangka pendek sebagai wujud sikap sosial setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quantum
Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar pada
siswa kelas IV
semester II SDN Dumpil tahun pelajaran 2014/2015; 3) medeskripsikan seberapa banyak peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan
tingkat pusat dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media
gambar pada siswa kelas IV semester II SDN Dumpil tahun pelajaran 2014/2015.
Penelitian ini diharapkan
dapat dimanfaatkan sebagai panduan guru dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaran (PKn) di pendidikan dasar dengan memanfaatkan media dan model
pembelajaran Quantum Teaching teknik
TANDUR dapat merubah prilaku siswa kearah yang lebih positif
selain itu juga dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) pada materi mengenal
sistem pemerintahan tingkat pusat dengan menggunakan model
pembelajaran Quantum Teaching teknik
TANDUR berbantuan media gambar. Dan dapat memberikan masukan pada sekolah untuk
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal sistem
pemerintahan tingkat pusat
melalui penerapan model-model pembelajaran yang inovatif.
LANDASAN TEORITIS
DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Hakikat Hasil
Belajar
Penilaian
hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil belajar yang dicapai
siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang
dinilainya adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya
adalah perubahan-perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar
dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik
(Sudjana, 2011: 3).
Kaitannya dengan pendapat tersebut menurut Anitah (2009: 2.19)
menyatakan bahwa hasil belajar merupakan kumulasi dari suatu proses yang telah
dilakukan dalam belajar. Kumulasi akan selalu diiringi oleh tindakan tindak
lanjut. Hasil belajar harus menunjukkan suatu perubahan tingkah laku atau
perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional,
positif, dan disadari.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah
satu aspek potensi kemanusiaan saja, melainkan mencakup kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
Hakikat Pendidikan Kewaragengaraan
(PKn)
Mastur (2007: 1-2) telas
menjelaskan bahwa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang membahas pada pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Neagara Indonesia yang
cerdas, trampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Kaitanmya dengan pendapat
tersebut pengertian Pendidikan Kewarganegaraan menurut Zamroni (dalam Taniredja, 2009:3) adalah
pendidikan
demokrasi yang bertujuan untuk
mempersiapkan
warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktifitas menanamkan kesadaran kepada
generasi baru
bahwa demokrasi adalah
bentuk
kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat.
Berdasarkan
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pendidikan yang bertujuan untuk mendidik warga negara yang demokratis dan mampu memahami serta melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Fugsi mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) adalah untuk membentuk warga negara yang cerdas,
terampil, dan berkarakter baik, seta setia kepada bangsa dan negara Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta bertujuan: 1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, 2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi, 3) Berkembang secara positif dan demokratis
untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia
agar dapat hidup bersama
dengan bangsa-bangsa lainnya, 4) berinteraksi dengan bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Sitem Pemerintahan Tingkat Pusat
Sistem pemerintahan pusat adalah tatanan komponen
pemerintahan
pusat
sebagai peyelenggara pemerintahan
di
tingkat pusat. Menurut UU No 32 tahun 2004 peyelenggara pemerintah pusat adalah presiden. Sistem pemerintahan
Indonesia adalah
demokrasi, sehingga dalam menjalankan negara demokrasi
Indonesia mengadakan pemilu setiap lima tahun sekali untuk memilih. Elemen pemerintah diantaranya adalah pemerintahan
tingkat pusat. Istilah pemerintahan terbagi menjadi 2 yaitu : 1) pemerintahan
dalam arti sempit yaitu kekuasaan eksekutif saja dan pemerintahan dalam arti luas yaitu kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Legislatif berfungsi membuat undang-undang (legislate). Lembaga ini mempunyai kekuasaan membentuk undang-undang sebagai cerminan dari kebijaksanaan-kebijaksanaan. Lembaga ini sering disebut sebagai dewan perwakilan rakyat
atau parlemen. Lembaga eksekutif yang berfungsi menjalankan undang-undang.
Di negara-negara
demokratis, secara sempit lembaga eksekutif diartikan sebagai kekuasaan yang
dipegang oleh raja atau presiden, beserta
menteri-menterinya. Dan yang terakhir lembaga yudikatif (kehakiman) yang berfungsi mengadili undang-undang.
Model Pembelajaran
Suprijono
(2012: 46) mendefinisikan model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar.
Senada denga uarain
tersebut menurut Mills dalam (Suprijono, 2012: 45) menjelaskan bahwa model adalah
bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang
atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. Model merupakan
interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari
beberapa sistem.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat
disimpulkan model pembelajaran adalah landasan praktik pembelajaran yang mengacu pada pendekatan yang
akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap
dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas,
untuk mencapai tujuan belajar.
Model Pembelajaran Quantum Teaching
De Porter (2010: 32 ) memaparkan Quantum Teaching adalah pengubahan yang meriah, dengan segala
nuansanya. Quantum Teaching juga
menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen
belajar.
Seiring dengan pendapat tersebut, A’la (2011: 21)
mengemukakan Quantum Teaching menciptakan
lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada
siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas.
Adapun prinsip Quantum Teaching menurut
De Porter (2010: 36) adalah 1) segalanya berbicara dari lingkungan kelas , 2)
segalanya bertujuan, siswa dibertahu apa tujuan mereka mempelajari materi yang
diajarkan, 3) pengalaman sebelum pemberian nama, 4) akui setiap usaha, 5) jika
layak dipelajari maka layak pula dirayakan. Tahapan model Quantum Teaching terdiri atas dua tahap yaitu konteks dan isi. Sedangkan
tahapan model pembelajaran Quanum
Teaching teknik TANDUR (tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi,
rayakan) menurut A’ala (2011: 34-40) adalah sebagai berikut : 1) TUMBUHKAN,
tumbuhkan minat dengan memnfaatkan kehidupan pelajar, 2) ALAMI, ciptakan atau
datangkan penglaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar, 3) NAMAI,
sediakan kata kunci konsep, rumus, atapun strategi, 4) DEMONSTRASIKAN, sediakan
kesempatan bagi pelajar untuk menunjukan bahwa mereka tahu, 5) ULANGI, tunjukkan
pelajar cara-cara mengulang materi, 6) RAYAKAN, pengakuan untuk penyelesain,
partisipasi, pemerolehan keterampilan, dan ilmu pengetahuan.
Media Pembelajaran
Media merupakan kata yang
sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Dengan adanya media, kita dapat secara
mudah menyampaikan pesan kepada seseorang.
Azhar (2013: 3) menerangkan bahwa
kata “media” berasal dari kata Latin “medius”,
yang secara harafiah berarti “tengah”, ”perantara”, atau “pengantar. Ciri-ciri media pembelajaran yang baik
menurut Gerlach & Elly (dalam Arsyad 2010: 12-14) yaitu: (1) ciri
fiksiatif; (2) ciri manipilatif; (3) ciri distributif.
Sudjana&Rivai (2009: 4)
dalam memilih media pembelajaaran harus mempertimbangkan : 1) ketepatan
dengan tujuan pembelajaran, 2) dukungan terhadap isi bahan pelajaran, 3)
kemudahan memeroleh media, 4) ketermpilan guru dalam menggunakannya, 5) tersedia
waktu, 6) sesuai taraf berfikir siswa.
Media
gambar
Gambar yang dimaksudkan
disini termasuk foto, lukisan/ gambar, sketsa (gambar garis) tujuan utamanya
adalah penampilan berbagai jenis ini adalah untuk menvisualisasi konsep yang
ingin disampaikan kepada peserta didik Arsyad (2010:
109). Media gambar apabila dilihat dari jenisnya temasuk ke dalam media visual.
Media visual selain gambar ada juga film, foto, sketsa, diagram. Sebagaimana
umumnya fungsi media yang lain media visual berfungsi untuk menyalurkan
informasi (pesan) dari sumber ke penerima pesan.
Gambar sebagai media
pembelajaran memiliki kelebihan maupun kekurangan. Adapun kelebihan media
gambar menurut sadiman dkk (2011:29) diantaranya : (1) sifatnya konkert; (2)
gambar dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu; (3) media gambar/foto
dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita; (4) foto/gambar dapat memperjelas
suatu masalah, dalam bidang apa saja dan tingkat usia berapa saja, sehingga
dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman; (5) gambar/foto harganya murah
dan gampang didapat serta digunakan dengan mudah tampa memerlukan peralatan
khusus. Selain kelebihan tersebut media gambar/foto mempunyai beberapa
kelemahan. Adapun kelemahan media gambar Sadiman dkk (2011:31) yaitu (1) gambar/foto
hanya menekankan presepsi indera mata; (2) gambar/foto benda yang terlalu
kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran; (3) ukurannya sangat
terbatas untuk kelompok besar.
Kerangka
Berfikir
Model pembelajaran Quantum Teaching teknik
TANDUR berbantuan media gambar untuk mengatasi pembelajaran guru yang masih bersifat
konvensional. Model pembelajaran Quantum
Teaching teknik TANDUR selain untuk menyampaikan materi mengenal
sistem pemerintahan tungkat pusat
sesuai dengan kompetensi dasar yang diharapkan, juga bermuatan nilai-nilaii
pendidikan berkarakter. Nilai-nilai karakter yang akan diterapkan dalam
pembelajaran menggunakan model Quantum
Teaching ini didasarkan pada 18 nilai yang telah ditetapkan oleh
kemdiknas. Secara ekplisit nilai karakter: rasa ingin tahu, kerja sama, tanggung jawab, dan percaya
diri.
Hipotesis
Tindakan
Berdasarkan kerangka
berifikir tersebut, peneliti berasumsi bahwa: 1) pemanfaatan model Quantum Teaching teknik TANDUR
berbantuan media gambar diduga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa,
2) model Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar diduga efektif untuk merubah prilaku
siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi mengenal
sistem pemerintahan tingkat pusat,
dan 3) pemanfaatan model Quantum
Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar diduga efektif meningkatkan hasil belajar Pendidikan
Keawarganegaraan (PKn) pada materi
mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat pada siswa kelas IV semester II SDN Dumpil tahun pelajaran 2014/2015.
MOTODE
PENELITIAN
Penelitian ini
dilaksanakan pada smester II tahun pelajaran 2014/2015. Maisng-masing siklus
dilakukan kegiatan pembelajaran sebanyak dua kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 3 November 2014 dan
hari Selasa, tanggal 4 November 2014 sedangkan siklus II dilaksaanakn pada hari
Senin 10 November 2014 dan Selasa tanggal 11 November 2014.
Subjek penelitian ini
adalah hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi mengenal
sistem pemerintahan tingkat pusat
pada siswa kelas IV
semester II SDN Dumpil
pada tahun pelajaran 2014/2015. Adapun sumber data dari penelitian ini: 1) siswa
yang jumlahnya sebanyak 14
siswa, yang terdiri atas 6
siswa laki-laki dan 8
siswa perempuan, 2) guru kelas dan teman sejawat.
Teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data berbentuk tes dan nontes. Tes digunakan untuk mengetahui
hasil belajar siswa. Teknik nontes berupa observasi dengan lembar observasi dan
catatan harian digunakan untuk menilai aktivitas, keaktifan, dan perubahan
tingkah laku siswa selama kegiatan dilakukan.
Analisis data dalam
penelitian ini disajikan dalam bentuk analisis kualitatif dengan metode
pemaparan secara deskriptip komparatif, yakni mendeksripsikan semua temuan
dalam penelitian disertai dengan data-data kuantitatif yang dianalisis secara
sederhana (persentase).
Indikator kinerja penelitian ini
adalah: (1) adanya peningkatan perolehan nilai rata-rata pra siklus dari 66,4 menjadi minimal rata-rata 75, (2) perubahan perilaku
siswa dari tidak aktif menjadi aktif dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) pada
materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar, dan 3) tingkat ketuntasan minimal
(KKM) dari yang lulus KKM 75 sebanyak 5 siswa (35,7%) menjadi sedikitnya 11 siswa (75%).
Prosedur penelitian siklus
I pembelajaran yang akan dilakukan dengan appersepsi, penyampain tujuan
pembelajaran, dan penjelasan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa.
Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan: 1) Guru menumbuhkan penegtahuan awal siswa, 2) Guru mengarahkan jawaban siswa dengan materi, 3) Siswa
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru,
4) Siswa berkelompok untuk berdiskusi, 5) Guru merefleksi pembelajaran
yang telah dilakukan, 6) Guru memberikan memberikan
perayaan atau reward.
Perbaikan siklus II
teletak pada cakupan materi dan perbaikan media gambar yang dibuat lebih menarik
dibandingkan di siklus I. Proses pembelajaran dilakukan secara kolaboratif
untuk memperoleh hasil yang maksimal pada siklus II ini.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Kondisi awal siswa kelas IV SDN Dumpil semester II tahun pelajaran 2014/2015
adalah hasil belajar siswa rendah terbukti dengan banyaknya siswa yang nilainya
tidak memenuhi KKM yang telah ditentukan, beberapa siswa kurang antusias dan
semangat ketika kegiatan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran (PKn). Berikut
adalah prilaku siswa ketika pembalajaran Pendidikan Kewarganeraan (PKn) menggunakan metode ceramah dan penugasan
individu.
Gb.1
Kondisi Awal Siswa Ketika Gb.
2 Siswa pasif
Pembelajaran
PKn dalam pembelajaran
Data nilai siswa yang diperoleh menunjukkan kondisi awal siswa memiliki hasil belajar yang rendah.
Berdasarkan nilai hasil tugas yang diberikan guru pada materi mengenal
sistem pemerintahan tingkat pusat
diketahui siswa yang
belum dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu
sebesar 75 sebanyak 9 siswa (64,3%) dari jumlah siswa seluruhnya 14. Siswa yang mencapai tingkat
ketuntasan minimal sebanyak 5
siswa (35,7%) dari siswa seluruhnya.
Nilai rata-rata kelas sebesar 66,4 dengan nilai paling tinggi 90 dan
nilai paling rendah adalah 40.
Hasil Penelitian Siklus I
Proses Pembelajaran dengan Model Quantum Teaching Teknik TANDUR
Berbantuan Media Gambar
Berdasarkan identifikasi
permasalahan yang telah dideskripsikan, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Setelah RPP disusun, maka kegiatan selanjutnya adalah
menyiapkan media yang akan digunakan dalam penelitian yaitu media gambar struktur yang dipajang di depan kelas.
Pelaksanaan
tindakan siklus pertama ini dilakukan pada hari Senin tanggal 3 November 2014
untuk pertemuan pertama, dan pertemuan ke dua dilaksanakan hari Selasa tanggal
4 November 2014. Kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan
model pembelajaran Quantum
Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar ini dilakukan di dalam kelas oleh guru kelas sebagai
peneliti dan teman sejawat untuk berkolaborasi.
Aktivitas proses kegiatan
pembelajaran siklus I dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
Gambar 3. Guru
menjelaskan kegiatan Gambar 4. Guru menggunakan model Quantum
Teaching
Gambar 5. Siswa
melakukan diskusi Gambar 6. Siswa
mempresentasi kan
hasil diskusi
Gambar
7 Siswa semangat Gambar
8. Siswa mengerjakan tugas
Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn)
Hasil belajar siswa
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada
materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR
berbantauan media gambar dilihat tabel 1 berikut
Tabel 1 Analisis Hasil Belajar
Pendidikan Kewaragengaraan
No
|
Keterangan
|
Hasil
siklus I
|
1
|
Tuntas
|
9
|
2
|
Tidak Tuntas
|
5
|
3
|
Presentase Ketuntasan
|
64,3%
|
4
|
Presentase Tidak Tuntas
|
35,7%
|
5
|
Nilai Tertinggi
|
90
|
6
|
Nilai Terendah
|
50
|
7
|
Rata-rata Kelas
|
73,5
|
Berdasarkan tabel tersebut
hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR
berbantuan media gambar. Hasil tindakan dalam siklus pertama
menunjukan bahwa sebanyak 9
(64,3%) siswa mencapai
ketuntasan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn), dan 5 (35,7%) siswa masih mengalami tidak tuntas.
Rata-rata sebesar 73,5,
nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50.
Perubahan Prillaku belajar siswa
Hasil pengamatan keaktifan siswa dalam kegiatan
pembelajaran Pendidikan Kewaragengaraan (PKn) pada materi
mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat
dalam siklus I dapat dilihat dalam tabel 2 berikut.
Tabel 2 Analisis Hasil Pengamatan
Terhadap Aktivitas Siswa Siklus I
Responden
14
|
Aspek
yang diamati
|
||||
|
Perhatian
|
Respon
|
Tanggung Jawab
|
Menanggapi
|
Membuat Catatan
|
Skor
yang diperoleh
|
12
|
9
|
10
|
8
|
10
|
Skor
Mak
|
14
|
14
|
14
|
14
|
14
|
Presentase
|
86
|
64
|
71
|
57
|
71
|
Analisis
|
Sangat baik
|
Cukup
|
Baik
|
Cukup
|
Baik
|
Berdasarkan tabel tersebut
dapat dipaparkan bahwa terjadi perubahan prilaku belajar siswa dalam
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar, dari yang kurang aktif menjadi
aktif, yang senang berbicara sendiri menjadi memperhatikan, yang kurang
bertanggung jawab menjadi lebih bertanggung jawab, yang tidak aktif dalam
membuat catatan menjadi lebih aktif membuat catatan.
Refleksi Siklus I
Refleksi hasil
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal
sistem pemerintahan tingkat pusat dengan
menggunakan model pembelajaran Quantum
Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar ini, dapat dikemukakan beberapa
kekurangan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk siklus berikutnya.
Kelemahan pada siklus I antara lain : 1) kurangnya keaktifan siswa dalam
pembelajaran, 2) siswa
masih belum dapat melakukan pembelajaran dengan model Quantum Teacing teknik TANDUR, 3) siswa masih malu untuk
bertanya apabila menemukan kesulitan.
Kelebihan siklus I ini
adalah : adanya peningkatan semangat belajar siswa sehingga meningkatkan hasil
belajar siswa. Nilai rata-rata 73,5
pada siklus I, hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 7,1. Peningkatan hasil belajar ini karena
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat dilakukan dengan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR
berbantuan media gambar. Pembelajaran ini masih perlu
ditingkatkan karena indikator kerja yang ditetapkan belum tercapai, yakni rata-rata kelas
kelas sebesar 75 belum
tercapai dan tingkat ketuntasan klasikal sebesra 75% yang ditargetkan juga belum tercapai.
Hasil Penelitian
Siklus II
Proses
Pembelajaran dengan Model Quantum
Teaching Teknik TANDUR Bebantuan Media Gambar
Berdasarkan refleksi
pembelajaran siklus II, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Setelah RPP disusun, maka kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan media
yang akan digunakan dalam penelitian yaitu media gambar dalam
bentuk power point yang
ditanyangkan menggunakan LCD.
Pelaksanaan
tindakan siklus II ini dilakukan pada hari Jumat tanggal 14 November 2014 untuk
pertemuan pertama, dan pertemuan ke dua dilaksanakan hari Sabtu tanggal 15
November 2014. Kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran CTL berbantuan
media poster ini dilakukan di dalam kelas oleh guru kelas sebagai peneliti dan
teman sejawat untuk berkolaborasi.
Aktivitas proses kegiatan
pembelajaran siklus II dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
Gambar
9. Guru menjelaskan kegitan Gambar 10.
Guru menggunakan model Quantum Teaching
Gambar
11. Siswa melakukan diskusi Gambar
12.Siswa mempresentasi- kan hasil diskusi
Gambar
13 Siswa semangat Gambar
14. Siswa mengerjakan tugas
Pembelajaran dari awal
sampai akhir dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah dijelaskan dalam bab
III. Pada akhir pertemuan kedua dilakukan ulangan harian untuk mengetahui
keberhasilan tindakan yang diberikan.
Peningkatan
Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Hasil belajar siswa
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada
materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR
berbantuan media gambar dilihat tabel 3 berikut
Tabel 3 Analisis Hasil Belajar
Pendidikan Kewaragengaraan
No
|
Keterangan
|
Hasil
siklus I
|
1
|
Tuntas
|
12
|
2
|
Tidak Tuntas
|
2
|
3
|
Presentase Ketuntasan
|
85,7%
|
4
|
Presentase Tidak Tuntas
|
14,3%
|
5
|
Nilai Tertinggi
|
100
|
6
|
Nilai Terendah
|
60
|
7
|
Rata-rata Kelas
|
80
|
Berdasarkan tabel tersebut
hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR
berbantuan media gambar. Hasil tindakan dalam siklus II menunjukan bahwa sebanyak 12 siswa
atau 85,7% sudah mencapai ketuntasan dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegraan (PKn), dan 2 siswa atau 14,3% masih mendapat nilai dibawah KKM. Rata-rata sebesar 80, nilai tertinggi 100 dan nilai
terendah 60.
Perubahan Prillaku belajar siswa
Hasil pengamatan keaktifan siswa dalam kegiatan
pembelajaran Pendidikan Kewaragengaraan (PKn) pada materi
mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat
dalam siklus II
dapat dilihat dalam tabel 4 berikut.
Tabel 4 Analisis Hasil Pengamatan
Terhadap Aktivitas Siswa Siklus II
Responden
14
|
Aspek
yang diamati
|
||||
|
Perhatian
|
Respon
|
Tanggung Jawab
|
Menanggapi
|
Membuat Catatan
|
Skor
yang diperoleh
|
13
|
11
|
12
|
11
|
13
|
Skor
Mak
|
14
|
14
|
14
|
14
|
`4
|
Presentase
|
93
|
79
|
86
|
79
|
93
|
Analisis
|
Sangat baik
|
Baik
|
Sangat baik
|
Baik
|
Sangat baik
|
Berdasarkan tabel tersebut
dapat dipaparkan bahwa terjadi perubahan prilaku belajar siswa dalam
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan
media gambar, dari yang
kurang aktif menjadi aktif, yang senang berbicara sendiri menjadi
memperhatikan, yang kurang bertanggung jawab menjadi lebih bertanggung jawab,
yang tidak aktif dalam membuat catatan menjadi lebih aktif membuat catatan.
Refleksi Siklus II
Refleksi hasil
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi mengenal
sistem pemerintahan tingkat pusat dengan
menggunakan model Quantum Teaching teknik
TANDUR berbantuan media gambar pada siklus II ini adalah : adanya peningkatan
semangat belajar siswa sehingga meningkatkan hasil belajar siswa dengan nilai
rata-rata kelas menjadi 80, hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 6,5 dari siklus I. Peningkatan hasil
belajar ini karena pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran (PKn) pada materi mengenal
sistem pemerintahan tingkat pusat dilakukan
dengan model pembelajaran Quantum
Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar. Pembelajaran ini mencapai indikator
kerja, yakni rata-rata kelas kelas lebih dari 75 sudah tercapai dan tingkat
pencapaian KKM lebih dari 75%.
Proses
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn) Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching Teknik TANDUR
Berbantuan Media Gambar
Pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Quantum
Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar pada kelas IV semester II SDN Dumpil, dengan materi pembelajaran mengenal
sistem pemerintahan tingkat pusat,
menunjukkan aktivitas belajar siswa yang meningkat, perubahan prilaku siswa,
serta hasil belajar siswa. Pembelajaran dengan model Quantum Teahing teknik TANDUR
berbantuan media gambar, ternyata dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa. Siswa yang biasanya
perhatiannya kurang, tampak menjadi
lebih antusias pada pembelajaran ini. Demikian pula siswa yang sudah mulai jenuh
dengan pembelajaran yang monoton dan tidak bervariasi, kembali
lebih berkonsentrasi dan
motivasi belajar siswa untuk memahami
sistem pemerintahan tingkat pusat
dalam pembelajaran ini
karena dengan model pembelajaran Quantum Theaching teknik TANDUR
berbantuan media gambar ini
siswa yang biasanya melakukan kegiatan pembelajaran secara individu dan menghafal dilakukan
dengan membimbing siswa di dalam memahami pembelajaran dengan cara
menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks keadaan pribadi, sosial,
dan budaya mereka dengan memanfaatkan media. Hal ini senada dengan manfaat dari media, menurut Trianto (2007:
75) sebagai berikut: 1) bahan yang disajikan lebih bermakna bagi peserta didik
dan tidak bersifat verbal listik, 2) metode pembelajaran lebih bervariasi, 3) peserta
didik menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas, 4) pembelajaran lebih
menarik, 5) mengatasi keterbatasan ruang.
Berdasarkan deskripsi
tersebut, maka hipotesis yang diajukan diterima, yakni proses pembelajaran
dengan menerapkan model pembelajaran Quantum
Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar dapat meningkatkan aktivitas belajar dalam
mata pelajaran PKn hal ini terbukti
adanya peningkatan respon, tanggung jawab, percaya diri, dan membuat catatan dalam
proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi mengenal
sistem pemerintahan tingkat pusat.
Peningkatan Hasil Belajar PKN Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching Teknik TANDUR Berbantuan Media Gambar
Penerapan pembelajaran PKn pada materi mengenal sistem
pemerintahan tingkat pusat menggunakan
model Quantum Teaching teknik
TANDUR berbantuan media gambar
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti bahwa hasil belajar
siswa lebih baik dari pada kondisi awal sebelum penerapan model Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar. Peningkatan hasil belajar ini mulai dari siklus I maupun siklus
II. Hasil belajar siswa pada siklus I sebanyak 9 siswa atau 64,3% yang lolos KKM 75 dengan rata-rata kelas sebesar 73,5. Sedangkan pada siklus II rata-rata
kelas meningkat menjadi 80
dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 85,7%. Dengan demikian, hipotesis ketiga
diterima, yakni pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Teaching teknik TANDUR
berbantuan media gambar
terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar PKn pada materi mengenal sistem
pemerintahan tingkat pusat
pada kelas IV
semester II SDN Dumpil
tahun pelajaran 2014/2015.
Perubahan Prilaku
Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn) Menggunakan Model Pembelajaran
Quantum Teaching Teknik TANDUR
Berbantuan Media Gambar
Pemanfaatan model
pembelajaran Quantum Teaching teknik
TANDUR pada mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn) pada materi
mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat yang dilakukan, terlihat bahwa siswa belajar dengan
antusias dan semangat yang tinggi, sehingga tujuan yang diharapkan tercapai.
Maka pembelajaran dengan model Quantum
Teaching teknik TANDUR
pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn) ini dapat mencapai tujuan
instruksional yang ditetapkan oleh
peneliti. Hal ini sependapat dengan Supriyono (2012: 46) menyatakan bahwa didalam mengajar dibutuhkan model pembelajaran yang
merupakan prosedur yang mengarahkan siswa dalam belajar sehingga akan tercapai
tujuan yang diinginkan.
Berkaitan dengan pendapat
tersebut, maka pemanfaatan media gambar,
memang menarik perhatian siswa untuk belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), sehingga siswa mempunyai kemampuan untuk menyusun
pengetahuannya sendiri.
Dengan adanya keuntungan-keuntungan dari pemanfaatan model Quantum Teaching teknik TANDUR
ini, maka hipotesis
yang dikemukakan diterima, yakni pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Quantum Teaching teknik
TANDUR berbantuan
media gambar pada mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi mengenal sistem
pemerintahan tingkat pusat
terbukti dapat mengubah prilaku belajar siswa kelas IV SDN Dumpil, semester II tahun pelajaran
2014/2015.
PENUTUP
Simpulan
Simpulan hasil penelitian
ini : 1) proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi mengenal
sistem pemerintahan tingkat pusat
pada kelas IV
SDN Dumpil semester II
tahun pelajaran 2014/2015, 2) model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn) materi
mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat,
3) model pembelajaran Quantum
Teaching teknik TANDUR berbantuan media gambar dapat merubah prilaku belajar siswa
yang kurang aktif menjadi aktif, kurang bertanggung jawab menjadi lebih
bertanggung jawab, kurang membuat catatan menjadi lebih aktif membuat catatan selama
pembelajaran berlangsung.
Saran
Untuk mengintensifkan
model pembelajaran Quantum Teaching teknik
TANDUR berbantuan media gambar, dapat disarankan sebagai berikut: 1) Guru mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) kiranya dapat memanfaatkan model
pembelajaran Quantum Teaching teknik
TANDUR berbantuan media gambar sebagai salah satu alternatif model
dan media pembelajaran dalam pembelajaran Pendidikan Kewaraganegraan (PKn) pada materi mengenal sistem
pemerintahan tingkat pusat.
Model pembelajaran Quantum Teaching teknik
TANDUR berbantuan media gambar terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain
itu, guru Pendidikan Kewarganegraan (PKn) hendaknya mengetahui perkembangan
zaman agar dapat memberikan inovasi dalam
pembelajaran sehingga pembelajaran tidak
terkesan monoton dan juga untuk mempersiapkan siswa menghadapi
persaingan pendidikan, 2) Para peneliti yang menekuni bidang penelitian
Pendidikan Kewaragnegaraan (PKn) kiranya dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai
materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat. Para peneliti dapat menerapkan
berbagai strategi, model, metode, teknik, dan media berdasarkan pendekatan
tertentu yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar, khususnya materi mengenal
sistem pemerintahan tingkat pusat.
Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat membantu guru untuk memecahkan
masalah yang sering muncul dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di kelas sehingga berdampak positif
bagi perkembangan pendidikan yang lebih berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
A’la.
2011. Quantum Teaching. Jogjakarta:
Diva Press
Anitah,
Sri. 2007. Strategi Pembelajaran di SD.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Aqib, Zaenal. 2010. Profesionalisme Guru
dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia.
Arikunto, Suharsimi,
dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi.
2010. Prosedur Penelitian (Suatu
Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.
.2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arsyad,
Azhar. 2010. Media Pembelaajran.
Jakarta : Rajawali Pers
DePorter,
Bobbi. 2009. Mempraktikan Quantum
Teaching di ruang kelas. Bandung: Kaifa.
Febreiyani,
Nilla, dkk. 2011. Peningkatan Pemhaman
Konsep Sistem Pemerintahan Pusat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Games Tournament. [online] (http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/view/330/168 diakses
pada tanggal 13 Februari 2015)
Mastur, Wiyono,
W. & Slamet. Buku Pendidikan
Kewarganegaraan. Semarang : Aneka Ilmu
Sadiman, Arief S. 2011. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatanya. Jakarta : Rajawali Pres
Sudjana, Nana dan Rivai Ahmad 2009. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru
Algesindo
Sudjana, Nana,
2003. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar
Baru Algensido
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi
PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka
Belajar
Taniredja, T. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan
Tinggi Muhammadiyah. Bandung : Alfabeta
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisik. Jakarta
: Prestasi Pustaka
Zulfa, Muhammad
Majid. 2013. Peningkatan Keterampilan
Menulis Puisi Melalui Model Pmbelajaran Quantum Teaching Tipe TANDUR. [online]
(http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi/article/view/2405/2207 diakses
pada tanggal 13 Februari 2015)
No comments:
Post a Comment