Tuesday 7 March 2017

Tehnik Penggunaan Media Pembelajaran Agama Islam



       I.            PENDAHULUAN
Media merupakan salah satu komponen dalam proses belajar mengajar yang amat diperlukan, mengingat bahwa kedudukan media ini bukan hanya sekedar alat bantu mengajar, tapi juga merupakan bagian integral dalam pembelajaran. Selain dapat menggantikan sebagai tugas guru sebagai penyaji materi (penyalur pesan) media juga memiliki potensi unik yang dapat membantu siswa dalam meningkatkan motivasi proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu media pembelajaran berperan sebagai sumber belajar yang efektif mencapai tujuan dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam.[1]
Dewasa ini pendidikan yang bermuatan nilai-nilai moral bergeser pada pemaknaan pengajaran yang mengarah sebagai transfer pengetahuan. Misalnya , mata pelajaran pendidikan agama disekolah-sekolah unggulan mendapat volume pelajaran minim dibanding dengan mata pelajaran lain yang di UN kan. Dari masalah ini lembaga-lembaga pendidikan yang lebih banyak memuat pendidikan berbasis agama (islam) maka perlu sekali mengetahui media – media  yang digunakan dalam pembelajaran.[2] Supaya tidak semata – mata kebijakan ilmu pengetahuan itu hanya di dominasi oleh pelajaran – pelajaran yang di UN kan. Maka dari itu media pembelajaran menjadi hal yang urgen dalam kegiatan pembelajaran berbasis agama (islam) karena dengan media  Guru (pendidik) akan lebih terbantu dalam menyampaikan materi sehingga pembelajaran pendidikan berbasis agama (islam) tersebut akan berjalan lebih efektif.
Dalam pembealajaran juga dibutuhkan media-media yang mendukung serta menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran, dari sekian mata pelajaran tidak mungkin berjalan tanpa adanya media, penggunaan media ini juga tergantung atas pelajaran apa yang cocok dan , media apa yang dipergunakan.

    II.            RUMUSAN MASALAH
Berakar dari uaraian diatas maka pemakalah menyajikan permasalahan sebagai berikut :
A.    Apakah yang disebut dengan Media Pembelajaran Agama Islam ?
B.     Bagaimana Tehnik Penggunaan Media Pembelajaran Agama Islam ?


























 III.            PEMBAHASAN
A.    Pengertian Media Pembelajaran Agama Islam
Kata media pengajaran terdiri dari kata “media” dan “pengajaran”. Media atau medium berasal dari kata  latin “Medius” yang berarti “Tengah”. Degan demikian  dapat diketahui bahwa media adalah sesuatu yang menjadi perantara dengan yang lainnya. Dalam bahasa Arab media berarti perantara (Washaail) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach menyebutkan bahwa media  jika dipahami dalam garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu mmeperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.[3]
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dijelaskan bahwa : “media pembelajaran adalah alat (sarana) komunikasi yang beragam sebagai penghubung dan perantara dalam pembelajaran”.[4] Media pembelajaran adalah suatu yang dapat diinderai, khususnya penglihatan dan pendengaran baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung (medium komunikasi) dalam proses interaksi belajar-mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar siswa.[5]
Dari beberapa pengertian dan batasan tentang media pembelajaran tersebut diatas dapat diketahui bahwa salah satu hal yang mempengaruhi efektifitas proses belajar mengajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas adalah penggunaan media pengajaran baik visual maupun oudio visual. Maka Media Pembelajaran Agama Islam adalah suatu penghubung (medium komunikasi) dalam proses interaksi belajar – mengajar yang islami, sebagai wujud dari cinta kepada Rasulullah SAW. Karena kita sebagai ummat islam serta untuk meningkatkan dan menciptakan kondisii belajar siswa yang efektif dan susuai dengan tujuan pembelajaran  Negara dan tujuan pembelajaran Agama Islam.

B.     Tehnik Penggunaan Media Pembelajaran Agama Islam.
Sebelum guru mulai mengajarkan pokok bahasan baru telah membayangkan berbagai kegiatan mengajar yang mungkin dilakukannya, dan memperhitungkan alat bantu apa saja yang dapat dipakai selaras dengan kegiatan-kegiatan yang dibayangkannya itu. Mungkin lebih banyak kegiatan dan alat yang dipersiapkan dibanding dengan kenyataan pelaksanaannya. Barulah jika benar-benar telah berdiri di muka kelas tampak kegiatan dan alat apa saja dari yang telah dipersiapkannya itu dipakai secara aktual. Bagaimanapun juga segala alat bantu itu harus dipersiapkan sepanjang ia yakin bahwa hal itu dibutuhkan untuk meningkatkan efektifitas komunikasi interaksi edukatif.
Guru telah mempertimbangkan dengan seksama bahwa setiap jenis alat itu berdaya guna bagi kelas dan berdaya pakai untuk memperoleh berbagai informasi mengenai segala apa yang sedang dipelajari siswa. Setiap alat dan setiap kegiatan yang bersangkut paut dengan alat tersebut sama lain saling menguatkan membentuk keseluruhan pengalaman belajar. Juga telah diperhitungkan penggunaan alat tertentu yang efektif untuk setiap tahap pengalaman belajar. Dengan kata lain, untuk setiap tahap mungkin diperlukan penggunaan media yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya.
Guru harus memandang media pembelajaran sebagai alat bantu utama untuk menunjang keberhasilan dan memperkembangkan metode-metode yang dipakainya dengan memanfaatkan daya guna media pembelajaran. Di tangan gurulah alat-alat itu (benda dan alam) menjadi bermakna bagi pertumbuhan pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap keagamaan siswa. Karena pengajaran agama lebih bersasaran “abstrak”, maka penggunaan alat peraga harus dilakukan secara bijaksana. Artinya, jangan sampai siswa menjadi bertambah bingung, kacau pengertian dan pemahamannya setelah mendapat peragaan tersebut. Karena itu guru agama harus bisa menyesuaikan media pembelajaran dengan tema yang akan dikaji.
Agar dapat menggunakan media pembelajaran secara bijaksana, guru hendaknya antara lain:
1.         Memahami dengan baik fungsi dari media pembelajaran.
2.         Dapat mempergunakan alat pelajaran secara tepat dan efisien.
3.         Dapat memilih dan mengembangkan alat pelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang diharapkan.
4.         Dapat memelihara dan mengelola alat pelajaran dengan baik.
5.         Dapat menimbang sendiri baik dan buruknya penggunaan alat pelajaran untuk suatu kegiatan belajar tertentu.
6.         Dapat memanfaatkan alam sekitar sebagai media pembelajaran.
7.         Dapat membuat sendiri berbagai alat pelajaran secara sederhana dan murah dari bahan-bahan yang terdapat dalam lingkungan sekitar.
Media pembelajaran pendidikan agama Islam dapat digunakan dalam rangka upaya peningkatan interaksi belajar mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya. Menurut Asnawir dan M Basyiruddin Usman (2002: 19). Prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran adalah sebagai berikut:[6]
1.      Pengunaan media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan bila sewaktu-waktu digunakan.
2.       Media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.
3.      Guru hendaknya dapat mengasai teknik-teknik dari suatu media pembelajaran yang digunakan.
4.      Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media pembelajaran.
5.      Penggunaan media pembelajaran harus diorganisir secara sistematis.
6.      Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari beberapa macam media, maka guru dapat memanfaatkan multimedia yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar mengajar dan dapat merangsang motivasi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan interaksi belajar mengajar.
Menurut Arief Sukadi S.S dan Radikun (1998: 173-174) prinsip-prinsip penggunaan media adalah sebagai berikut:[7]
a.         Tidak ada satupun teknik atau strategi mengajar dan media pembelajaran yang harus dipakai tanpa melibatkan strategi mengajar dan media lainnya. Oleh sebab itu sebaiknya dalam proses belajar mengajar dipergunakan teknik dan media pembelajaran sesuai dengan tujuan belajar dan kebutuhan belajar.
b.        Tidak ada satu mediapun yang sessuai dan cocok dengan segala macam kegiatan belajar. Oleh karena itu sebaiknya sebelum melaksanakan proses belajar mengajar dipilih satu bentuk media yang cocok dan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan belajar.
c.         Media tertentu lebih cepat dipakai untuk tujuan pembelajaran tertentu dibanding media lain.
d.        Pengunaan berbagai media secara berlebihan dan tidak berdasarkan teori pemilihan media dalam tempo relatif kurang akan menyebabkan kaburnya isi materi ini berarti bukan pendekatan multi media.
e.         Sebelum menggunakan suatu media dalam proses belajar mengajar sebaiknya guru melakukan persiapan yang cukup dan cermat. Karena hanya dengan cara demikian guru dapat menguasai seluruh materi dan proses belajar mengajar akan berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Bila dianggap perlu maka guru sebaiknya mempersiapkan bahan tambahan agar dapat memperluas dan memperdalam topik yang dibahasnya.
f.         Selama belajar menggunakan media, sebaiknya siswa juga dipersiapkan sebelumnya dan siswa juga harus diperlakukan sebaik-baiknya sesuai dengan karakteristiknya sehingga dapat berperan sebagai siswa yang berperan aktif dan bertangungjawab dalam proses belajar mengajar dan juga dapat meningkatkan interaksi belajar.
g.        Media perlu diusahakan agar dapat menjadi bagian intregal dari sistem pendidkan. Yakni media harus diperlakukan secara tepat dan proposional, sehingga tidak hanya sebagai alat Bantu mengajar tetapi betul- betul merupakan satu mata rantai dalam sistem pendidikan.
h.        Jangan sekali- kali menggunakan media hanya untuk mengisi waktu kosong dengan tujuan sebagai hiburan semata, karena dengan demikian tanggapan siswa selanjutnya terhadap media betul- betul sebagai hiburan. Dan untuk mengubah situasi akan sulit sekali.


 IV.            SIMPULAN

A.    Media Pembelajaran Agama Islam adalah suatu penghubung (medium komunikasi) dalam proses interaksi belajar – mengajar yang islami, sebagai wujud dari cinta kepada Rasulullah SAW. Karena kita sebagai ummat islam serta untuk meningkatkan dan menciptakan kondisii belajar siswa yang efektif dan susuai dengan tujuan pembelajaran  Negara dan tujuan pembelajaran Agama Islam.
B.     Tehnik Penggunaan Media Pembelajaran Agama Islam adalah merupakan bagian dari tanggung jawab Guru dalam mengembangkan pola pembelajaran islam yang melangkah sejalan dengan dinamika perkembangan zaman, adapun tehnik tersebut:
1.      Memahami dengan baik fungsi dari media pembelajaran.
2.      Dapat mempergunakan alat pelajaran secara tepat dan efisien.
3.      Dapat memilih dan mengembangkan alat pelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang diharapkan.
4.      Dapat memelihara dan mengelola alat pelajaran dengan baik.
5.      Dapat menimbang sendiri baik dan buruknya penggunaan alatpelajaran untuk suatu kegiatan belajar tertentu.
6.      Dapat memanfaatkan alam sekitar sebagai media pembelajaran.
7.      Dapat membuat sendiri berbagai alat pelajaran secara sederhana dan murah dari bahan-bahan yang terdapat dalam lingkungan sekitar.










    V.            DAFTAR PUSTAKA

Basyiruddin Usman Dan Asnawir, Media Pembelajaran, Cetakan I, (Jakarta : Ciputat Press, 2002).

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta: Balai Pustaka, 1989 , Cet. 1).

Hasan Muarif Ambary, dkk, suplemen ensiklopedi islam L-Z ( Jakarta: Balai Pustaka, 1989 ).

Thoha, Chabib. dkk. Metodologi Pengajaran Agama. (Semarang : Pustaka Pelajar, 1996)




  http://www.lib4online.com/2011/09/peranan-media-pembelajaran-terhadap.html.


[1] Thoha Chabib, dkk, Metodologi Pengajaran Agama, (Semarang : Pustaka Pelajar, 1996), hal. 17
[2] http://www.lib4online.com/2011/09/peranan-media-pembelajaran-terhadap.html , diakses tanggal 6 mei 2012.
[3] Hasan Muarif Ambary, dkk, suplemen ensiklopedi islam L-Z ( Jakarta: Balai Pustaka, 1989 ), hal 62.
[4] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta: Balai Pustaka, 1989 , Cet. 1), hal 27.
[6] Basyiruddin Usman Dan Asnawir, Media Pembelajaran, Cetakan I, (Jakarta : Ciputat Press, 2002), hal, 19.
[7] http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2108419-penggunaan-media-pembelajaran-pendidikan-agama/#ixzz1uKTx7TMH, diakses pada tanggal 04 mei 2012.

No comments:

Post a Comment