Tuesday 7 March 2017

UAPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) MATERI KONSEP ORGANISASI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTUAN MEDIA POSTER PADA KELAS V SEMESTER II SDN NGAGEL 01 TAHUN PELAJARAN 2014/2015



Oleh : Insriyati1
Abstrak : rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran, seberapa banyak peningkatan hasil belajar siswa, dan perubahan prilaku siswa dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster pada siswa kelas V semester II SD Negeri Ngagel 01 tahun pelajaran 2014/2015. PTK ini dilakukan dua siklus. Terjadi perubahan prilaku belajar dari aspek perhatian, respon, tanggung jawab, rasa percaya diri siswa, dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi konsep organisasi dapat diketahui pada siklus I nilai rata-rata sebesar 70,5, ketuntasan secara klasikal 60%. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 80,5, ketuntasan klasikal 85,7%.
Kata kunci : hasil belajar, model pembelajaran CTL, dan media poster
PENDAHALUAN
Kenyataan dilapangan saat ini, siswa kurang tertarik dengan pembelajaran yang ada. Guru hanya melakukan ceramah dan menyuruh siswa menghafalkan. Mereka bosan terhadap pembelajaran yang hanya mendengarkan dan terkesan monton, khususnya untuk pembelajaran Pendididkan Kewarganegaran (Pkn). Siswa hanya disuruh untuk mendengarkan penjelasan dari guru dan menghafalkan materi yang dipelajari. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Hal ini terbukti dari hasil pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di kelas V SDN Ngagel 01 pada materi konsep organisasi. Dari 35 siswa, ternyata yang nilainya lulus KKM sebesar 75 hanya 12 siswa, sedangkan 23 siswa belum mencapai KKM.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam era globalisasi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut   peningkatan   mutu pendidikan yang lebih modern agar siswa sebagai subjek pembelajaran dapat mengikuti perkembangan jaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang untuk meniru budaya barat dan cenderung meninggalkan kebudayaan bangsanya sendiri. Melalui Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), siswa diajarkan untuk mencintai kebudayaan bangsa Indonesia serta menyaring budaya-budaya barat yang baik. Sesuai  dengan  UU  Sisdiknas  nomor  20  tahun  2003  (Sutoyo,  2011:5) bahwa manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui masyarakat.
Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn) terjadi karena guru berinovasi dalam pembalajaran. Guru hanya menggunakan metode ceremah dalam menyampaikan materi. Oleh karena itu, seharusnya seorang guru lebih kreatif dalam penguasaan kelas yakni dengan cara guru mengembangkan  atau  mengubah  pola  belajar  yang  semula  biasa  saja  diubah supaya menjadi lebih baik dengan menggunakan model pembelajaran dan media yang tepat dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan deskripsi tersebut, maka diperlukan inovasi pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi konsep organisasi di kelas V SD Negeri Ngagel 01. Salah satu pembelajaran yang inovatif tersebut adalah penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster. Melalui model pembelajaran Contextual Teaching and Learning berbantuan media poster ini daharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa khusunya materi konsep organisasi. Ini
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) bagaimanakah proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi konsep organisasi dengan menggunakan model pembelajaran CTL berbantuan media poster pada siswa kelas V semester II SDN Ngagel 01 tahun pelajaran 2014/2015; 2) bagaimanakah kualitas peubahan prilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek sebagai wujud sikap sosial setelah mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan menggunakan model pembelajaran CTL berbantuan media poster pada kelas V semester II SDN Ngagel 01 tahun pelajaran 2014/2015; dan 3) bagaimanakah hasil peningkatan yang diperoleh siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi konsep organisasi dengan menggunakan model pembelajaran CTL berbantuan media poster bagi siswa kelas V semester II  SDN Ngagel 01 tahun pelajaran 2014/2015?
Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1) mendiskripsikan proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi konsep organisasi dengan menggunakan model pembelajaran CTL berbantuan media poster pada siswa kelas V semester II SDN Ngagel 01 tahun pelajaran 2014/2015, 2) mendeskripsikan kualitas perubahan prilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek sebagai wujud sikap sosial setelah mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan menggunakan model pembelajaran CTL berbantuan media poster pada kelas V semester II SDN Ngagel 01 tahun pelajaran 2014/2015, 3) mendeskripsikan seberapa banyak peningkatan yang diperoleh siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi konsep organisasi dengan menggunakan model pembelajaran CTL berbantuan media poster bagi siswa kelas V semester II  SDN Ngagel 01 tahun pelajaran 2014/2015.
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai panduan guru dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran (PKn) di pendidikan dasar dengan memanfaatkan media dan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat merubah prilaku siswa kearah yang lebih positif selain itu juga dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi konsep organisasi melalui pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster. Dan dapat memberikan masukan pada sekolah untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi konsep organisasi melalui penerapan model-model pembelajaaran yang inovatif.

LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Hakikat Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu ”hasil” dan ”belajar”. Pengertian hasil menurut Purwanto (2009: 44) adalah suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungisional. Jika ada perubahan dalam input, maka disebut ada hasil.
Kaitannya dengan pendapat tersebut menurut Winkel (1999, dalam Purwanto, 2009: 39) adalah aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan keterampilan dan sikap. Belajar disini menghasilkan perubahan-perubahan yang diperoleh melalui usaha atau kegiatan interaksi dengan lingkungan. Jadi peran interaksi dengan lingkungan sangat penting dalam belajar.
Bedasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku individu sebagai akibat dari pengalaman. Jadi belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar dan perubahan perilaku tersebut merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar.
Pengertian hasil belajar menurut Winkel (1996: 51, dalam Purwanto, 2009: 45)  adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Perubahan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Senada dengan pendapat tersebut Gagne (dalam Suprijono, 2012: 5-6) yaitu pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan  keterampilan yang berupa informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap.
Bedasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar. Hasil belajar ini dapat berupa kemampuan intelektual, sikap maupun keterampilan psikomotor.

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Azra (dalam Taniredja, 2009: 2) secara bahasa Civic Education oleh sebagian pakar diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan menurut Zamroni (dalam Taniredja, 2009:3) adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktifitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru  bahwa  demokrasi  adalah  bentuk  kehidupan  masyarakat  yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat. Struktur keilmuan PKn menurut Hamid Darmadi (2010 :23 )  mencakup tiga dimensi yaitu : 1) Civic knowlegde, 2) Civic Skil, 3) Civic virtuees. Mata pelajaran PKn di SD juga mempunyai fungsi dan tujuan untuk membentuk warga negara yang cerdas, trampil, berkarakter baik, serta setia kepada bangsa dan negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Model Pembelajaran
Suprijono (2012: 46) mendefinisikan model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Senada dengan uraian tersebut Joyce & Weill (1980: 1, dalam Rusman, 2010: 133) yang mendefinisikan model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Contextual Teaching and Learning (CTL).

Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Johnson (2010: 65) CTL adalah sebuah sistem yang menyeluruh, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terhubung dan bagian-bagian ini terjalin satu sama lain sehingga menghasilkan pengaruh yang melebihi hasil yang diberikan secara terpisah. Bagian-bagian CTL yang terpisah melibatkan proses yang berbeda, yang digunakan secara bersama-sama, menyampaikan para siswa membuat hubungan yang menghasilkan makna. Senada dengan pendapat tersebut Nurhadi (2004: 4) mengartikan CTL adalah salah satu model pembelajaran yang menekankan pentingnya lingkungan alamiah itu diciptakan dalam proses belajar agar kelas lebih  “hidup” dan lebih “bermakna” karena siswa “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya.
Kaitannya dengan pendapat tersebut Suprijono (2012: 79-80) mendefinisikan CTL adalah sebagai konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Berdasarkan dengan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CTL adalah sebuah model pembelajaran yang dikembangkan guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, dimana model pembelajaran ini mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara sederhana Rosalin (2008: 29-30) mendiskripsikan karakteristik pembelajaran CTL dengan cara menderetkan sepuluh kunci, yaitu: 1) kerjasama, 2) saling menunjang, 3) menyenangkan dan tidak membosankan, 4) belajar dengan bergairah, 5) pembelajaran terintegrasi, 6) menggunakan berbagai sumber, 7) siswa aktif, 8) sharing dengan teman, 9) siswa kritis, 10) guru kreatif. Sementara itu pembelajaran model CTL menurut Rusman (2011: 43) melibatkan tujuh komponen utama diantaranya: 1) Contsructivism (konstruktivisme, membangun, membentuk), 2) Inquiry (menyelidiki, menemukan), 3) Questioning (bertanya), 4) Learning community (masyarakat belajar), 5) Modelling (pemodelan), 6) Reflecting (refleksi atau umpan balik), 7) Authentic assessment (penilaian yang sebenarnya). Sedangkan komponen utama model CTL menurut Sanjaya (2007: 264-268) diantaranya : 1) kontruktivisme, 2) Inkuiri, 3) bertanya, 4) masyarakat belajar, 5) pemodelan, 6) refleksi, 7) penilaian autentik. Dari komponen model CTL, dapat dijabarkan langkah-langkah model CTL menurut Trianto (2007: 106) langkah-langkah model CTL sebagai berikut : 1) anak menemukan atau mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru, 2) laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri, 3) kembangkan sifat ingin tahu anak, 4) ciptakan masyarakat belajar, 5) hadirkan model, 6) lakukan refleksi, 7) lakukan penilaian.

Media Pembelajaran
Media merupakan kata yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Dengan adanya media, kita dapat secara mudah menyampaikan pesan kepada seseorang.  Arsyad  (2010: 3) menerangkan bahwa kata “media” berasal dari kata Latin “medius”, yang secara harafiah berarti “tengah”, ”perantara”, atau “pengantar. Media memilki peranan yang penting dalam sistem pembelajaran. Sedangkan menurut Gerlach & Elly (dalam Arsyad 2013: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media adalah merupakan alat atau sarana yang digunakan sebagai perantara dalam menyalurkan pesan kepada peserta didik sehingga dapat mendorong proses belajar secara efektif dan efisien. Ciri-ciri media pembelajaran yang baik menurut Gerlach & Elly (dalam Arsyad 2010: 12-14) yaitu: (1) ciri fiksiatif; (2) ciri manipilatif; (3) ciri distributif. Dalam memilih media pembelajaran ada hal yang harus dipertimbangkan menurut Sanjaya (dalam Hamdani 2011: 257) mengungkapkan bahwa pertimbangan lain dalam memilih media pembelajran yang sesuai, yaitu dengan kata ACTION (Acces, Cost, Technology, Interactivity, Organization, Novelty).

Media Poster
Poster adalah suatu gambar yang dikombinasikan dengan tulisan atau yang lain sehingga menarik perhatian untuk menyampaikan pesan tertentu secara umum (Sufanti, 2010:74). Senada dengan pendapat tersebut Daryanto (2010:129) mengungkapkan salah satu kekuatan yang tampak pada media grafis sebagai media penyampaian pesan yaitu poster. Poster mampu mempengaruhi perilaku, sikap dan tata nilai masyarakat  untuk  berubah atau  melakukan  sesuatu. Poster mempunyai keguanan atau manfaat menurut Daryanto (2010:130-131) secara umum mengemukakan kegunaan poster sebagai berikut: 1) memotivasi siswa, 2) peringatan, 3) pengalaman kreatif.

Kerangka Berfikir
Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster untuk mengatasi pembelajaran guru yang masih bersifat konvensional. Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster selain untuk menyampaikan materi konsep organisasi sesuai dengan kompetensi dasar yang diharapkan, juga bermuatan nilai-nilaii pendidikan berkarakter. Nilai-nilai karakter yang akan diterapkan dalam pembelajaran menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster ini didasarkan pada 18 nilai yang telah ditetapkan oleh kemdiknas. Secara ekplisit nilai karakter: rasa ingin tahu, kerjasama, tanggung jawab, dan percaya diri.

Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berifikir tersebut, peneliti berasumsi bahwa: 1) pemanfaatan model Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster diduga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, 2) model Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster diduga efektif untuk merubah prilaku siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi konsep organisasi, dan 3) pemanfaatan model Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster diduga efektif meningkatkan  hasil belajar Pendidikan Keawarganegaraan (PKn) materi konsep organisasi pada siswa kelas V semester II SDN Ngagel 01 tahun pelajaran 2014/2015.

MOTODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2014/2015. Maisng-masing siklus dilakukan kegiatan pembelajaran sebanyak dua kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Februari 2015 dan hari Kamis, tanggal 26 Februari 2015 sedangkan siklus II dilaksaanakn pada hari Senin 2 Maret  2015 dan Selasa tanggal 3 Maret 2015.
Subjek penelitian ini adalah hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi konsep organisasi pada siswa kelas V semester II SDN Ngagel 01 pada tahun pelajaran 2014/2015. Adapun sumber data dari penelitian ini: 1) siswa yang jumlahnya sebanyak 35 siswa, yang terdiri atas 18 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan, 2) guru kelas dan teman sejawat.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data berbentuk  tes  dan nontes. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Teknik nontes berupa observasi dengan lembar observasi dan catatan harian digunakan untuk menilai aktivitas, keaktifan, dan perubahan tingkah laku siswa selama kegiatan dilakukan.
Analisis  data  dalam  penelitian  ini  disajikan  dalam  bentuk  analisis kualitatif dengan metode pemaparan secara deskriptip komparatif, yakni mendeksripsikan semua temuan dalam penelitian disertai dengan data-data kuantitatif yang dianalisis secara sederhana (persentase).
Indikator kinerja penelitian ini adalah: (1) adanya peningkatan perolehan nilai rata-rata pra siklus dari 67,1 menjadi minimal   rata-rata 75, (2) perubahan perilaku siswa dari tidak aktif menjadi aktif dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi konsep organisasi menggunakan model pembelajaran CTL berbantuan media poster, dan 3) tingkat ketuntasan minimal (KKM) dari yang lulus KKM 75 sebanyak 12 siswa (34,2%)   menjadi sedikitnya 27 siswa (75%).
Prosedur penelitian siklus I pembelajaran yang akan dilakukan dengan appersepsi, penyampain tujuan pembelajaran, dan penjelasan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa.
Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan: 1) Siswa menemukan sendiri pengetahuannya, 2) Siswa mengamati,mengalisis topik atau permasalahan yang dihadapi, 3) Siswa bertanya tentang permasalahan yang dihadapi, 4) Siswa berkelompok untuk berdiskusi, 5) Guru memperagakan sesuatu sebagai model yang dapat ditiru oleh siswa, 6) Guru merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan, 7) Guru memberikan penilaian terhadap kegiatan siswa.
Perbaikan siklus II teletak pada cakupan materi dan perbaikan media poster yang dibuat lebih menarik dibandingkan di siklus I. Proses pembelajaran dilakukan secara kolaboratif untuk memperoleh hasil yang maksimal pada siklus II ini.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Kondisi awal siswa kelas V SDN Ngagel 01 semester II tahun pelajaran 2014/2015 adalah hasil belajar siswa rendah terbukti dengan banyaknya siswa yang nilainya tidak memenuhi KKM yang telah ditentukan, beberapa siswa kurang antusias dan semangat ketika kegiatan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran (PKn). Berikut adalah prilaku siswa ketika pembalajaran Pendidikan Kewarganeraan (PKn) menggunakan metode ceramah dan penugasan individu.









Gb.1 Kondisi Awal Siswa Ketika                            Gb. 2 Siswa banyak
Pembelajaran PKn                                                    yang bicara sendiri

Data  nilai siswa  yang  diperoleh  menunjukkan  kondisi  awal siswa memiliki hasil belajar yang rendah. Berdasarkan nilai hasil tugas yang diberikan guru pada materi konsep organisasi diketahui siswa yang belum dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 75 masih sebanyak 23 siswa (65,7%) dari jumlah siswa seluruhnya 35. Siswa yang mencapai tingkat ketuntasan minimal sebanyak 12 siswa (34,3%) dari siswa  seluruhnya.  Nilai  rata-rata  kelas  peserta  didik  67,1 dengan nilai paling tinggi 90 dan nilai paling rendah adalah 40.

Hasil Penelitian Siklus 1
Proses Pembelajaran dengan Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbantuan Media Poster
Berdasarkan identifikasi permasalahan yang telah dideskripsikan, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Setelah RPP disusun, maka kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan media yang akan digunakan dalam penelitian yaitu media poster struktur organisasi yang ditayangkan di depan kelas.
Pelaksanaan tindakan siklus pertama ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 25 Februari 2015 untuk pertemuan pertama, dan pertemuan ke dua dilaksanakan hari Kamis tanggal 26 Februari 2015. Kegiatan pembelajaran dengan model CTL berbantuan media poster ini dilakukan di dalam kelas oleh guru kelas sebagai peneliti dan teman sejawat untuk berkolaborasi.
Aktivitas proses kegiatan pembelajaran siklus I dapat dilihat dalam gambar berikut ini:








Gambar 3. Guru menjelaskan kegiatan      Gambar 4. Guru menggunakan media poster




Gambar 5. Siswa melakukan diskusi        Gambar 6. Siswa mempresentasi- kan hasil diskusi






Gambar 7 Siswa semangat                          Gambar 8. Siswa mengerjakan       tugas


Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Hasil belajar siswa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi konsep organisasi menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantauan media poster dilihat tabel 1 berikut
Tabel 1 Analisis Hasil Belajar Pendidikan Kewaragengaraan
No
Keterangan
Hasil siklus I
1
Tuntas
21
2
Tidak Tuntas
14
3
Presentase Ketuntasan
60%
4
Presentase Tidak Tuntas
40%
5
Nilai Tertinggi
90
6
Nilai Terendah
50
7
Rata-rata Kelas
70,5

Berdasarkan tabel tersebut hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster. Hasil tindakan dalam siklus pertama menunjukan bahwa sebanyak 21 siswa atau 60% mencapai ketuntasan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn), dan 14 siswa atau 40% siswa masih mengalami tidak tuntas. Rata-rata sebesar 70,5, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50.

Perubahan Prillaku belajar siswa
Hasil pengamatan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Kewaragengaraan (PKn) materi konsep organisasi dalam siklus I dapat dilihat dalam tabel 2 berikut.
Tabel 2 Analisis Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Siklus I
Responden 35
Aspek yang diamati

Perhatian
Respon
Tanggung Jawab
Menanggapi
Membuat Catatan
Skor yang diperoleh
28
21
22
20
26
Skor Mak
35
35
35
35
35
Presentase
80
60
63
57
74
Analisis
Sangat baik
Cukup
Cukup
Cukup
Baik

Berdasarkan tabel tersebut dapat dipaparkan bahwa terjadi perubahan prilaku belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster, dari yang kurang aktif menjadi aktif, yang senang berbicara sendiri menjadi memperhatikan, yang kurang bertanggung jawab menjadi lebih bertanggung jawab, yang tidak aktif dalam membuat catatan menjadi lebih aktif membuat catatan.

Refleksi Siklus I
Refleksi hasil pembelajaran PKn pada materi konsep organisasi menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster ini, dapat dikemukakan beberapa kekurangan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk siklus berikutnya. Kelemahan pada siklus I antara lain : 1) siswa masih kurang bekerjasama ketika diskusi, 2) siswa masih belum dapat melakukan pembelajaran dengan model CTL, 3) siswa masih sulit menuyusun kalimat dengan baik ketika menanggapi.
Kelebihan siklus I ini adalah : adanya peningkatan semangat belajar siswa sehingga meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai rata-rata 70,5 pada siklus I, hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 3,4. Peningkatan hasil belajar ini karena pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi konsep organisasi dilakukan dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster. Pembelajaran ini masih perlu ditingkatkan karena indikator kerja belum tercapai, yakni rata-rata kelas kelas sebesar 75 belum tercapai dan tingkat ketuntasan secara klasikal sebesar 75% yang ditargetkan juga belum tercapai.

Hasil Penelitian Siklus II
Proses Pembelajaran dengan Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbantuan Media Poster
Berdasarkan refleksi pembelajaran siklus II, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Setelah RPP disusun, maka kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan media yang akan digunakan dalam penelitian yaitu media poster yang ditanyangkan dalam slide di dalam laptop.
Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan pada hari Senin tanggal 2 Maret 2015 untuk pertemuan pertama, dan pertemuan ke dua dilaksanakan hari Selasa tanggal 3 Maret 2015. Kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran CTL berbantuan media poster ini dilakukan di dalam kelas oleh guru kelas sebagai peneliti dan teman sejawat untuk berkolaborasi.
Aktivitas proses kegiatan pembelajaran siklus II dapat dilihat dalam gambar berikut ini:







Gambar 9. Guru menjelaskan kegiatan  Gambar 10. Guru menggunakan media poster





Gambar 11. Siswa melakukan diskusi    Gambar 12.Siswa mempresentasi- kan hasil diskusi







Gambar 13 Siswa semangat                  Gambar 14. Siswa mengerjakan tugas

Pembelajaran dari awal sampai akhir dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah dijelaskan dalam bab III. Pada akhir pertemuan kedua dilakukan ulangan harian untuk mengetahui keberhasilan tindakan yang diberikan.

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Hasil belajar siswa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi konsep organisasi menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster dilihat tabel 3 berikut
Tabel 3 Analisis Hasil Belajar Pendidikan Kewaragengaraan
No
Keterangan
Hasil siklus II
1
Tuntas
30
2
Tidak Tuntas
5
3
Presentase Ketuntasan
85,7%
4
Presentase Tidak Tuntas
14,3%
5
Nilai Tertinggi
100
6
Nilai Terendah
60
7
Rata-rata Kelas
80,5
Berdasarkan tabel tersebut hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster. Hasil tindakan dalam siklus II menunjukan bahwa sebanyak 30 siswa atau 85,7% mencapai ketuntasan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn), dan 5 atau 14,3% siswa masih mengalami tidak tuntas. Rata-rata sebesar 80,5, nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60.

Perubahan Prillaku belajar siswa
Hasil pengamatan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Kewaragengaraan (PKn) materi konsep organisasi siklus II dapat dilihat dalam tabel 4 berikut.
Tabel 4 Analisis Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Siklus II
Responden 35
Aspek yang diamati

Perhatian
Respon
Tanggung Jawab
Menanggapi
Membuat Catatan
Skor yang diperoleh
30
27
29
28
32
Skor Mak
35
35
35
35
35
Presentase
86
77
83
80
91
Analisis
Sangat baik
Baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik

Berdasarkan tabel tersebut dapat dipaparkan bahwa terjadi perubahan prilaku belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster, dari yang kurang aktif menjadi aktif, yang senang berbicara sendiri menjadi memperhatikan, yang kurang bertanggung jawab menjadi lebih bertanggung jawab, yang tidak aktif dalam membuat catatan menjadi lebih aktif membuat catatan.

Refleksi Siklus II                                          
Refleksi hasil pembelajaran PKn pada materi konsep organisasi dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster pada siklus II ini adalah : adanya peningkatan semangat belajar siswa sehingga meningkatkan hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata kelas menjadi 80,5, hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 10 dari siklus I. Peningkatan hasil belajar ini karena pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran (PKn) pada materi konsep organisasi dilakukan dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster. Pembelajaran ini mencapai indikator kerja, yakni rata-rata kelas kelas lebih dari 75 sudah tercapai dan tingkat pencapaian KKM lebih dari 75%.
Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn) Menggunakan Model Pembelajaran CTL Berbantuan Media Poster
Pembelajaran Pkn dengan menggunakan model pembelajaran CTL berbantuan media poster pada kelas V semester II SDN Ngagel 01, dengan materi pembelajaran konsep organisasi, menunjukkan aktivitas belajar siswa yang meningkat, perubahan prilaku siswa, serta hasil belajar siswa. Pembelajaran dengan model CTL berbantuan media poster, ternyata dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Siswa yang  biasanya  perhatiannya  kurang, tampak menjadi lebih antusias pada pembelajaran ini. Demikian pula siswa yang sudah mulai jenuh dengan pembelajaran yang monoton dan tidak bervariasi,  kembali  lebih  berkonsentrasi  dan  motivasi  belajar siswa untuk memahami konsep orgnisasi dalam  pembelajaran  ini  karena  dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster ini siswa yang biasanya melakukan kegiatan pembelajaran  secara individu dan menghafal dilakukan dengan membimbing siswa di dalam memahami pembelajaran dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka dengan memanfaatkan media. Hal ini senada dengan manfaat dari media, menurut Trianto (2007: 75) sebagai berikut: 1) bahan yang disajikan lebih bermakna bagi peserta didik dan tidak bersifat verbal listik, 2) metode pembelajaran lebih bervariasi, 3) peserta didik menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas, 4) pembelajaran lebih menarik, 5) mengatasi keterbatasan ruang.
Berdasarkan deskripsi tersebut, maka hipotesis yang diajukan diterima, yakni proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster dapat meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) terbukti adanya peningkatan respon, tanggung jawab, percaya diri, dan membuat catatan dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi konsep organisasi.



Perubahan Prilaku Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Menggunakan Model Pembelajaran CTL Berbantuan Media Poster
Pemanfaatan model pembelajaran CTL berbantuan media poster pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn) materi konsep organisasi yang dilakukan, terlihat bahwa siswa belajar dengan antusias dan semangat yang tinggi, sehingga tujuan yang diharapkan tercapai. Maka pembelajaran dengan model CTL pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn) pada materi konsep organisasi ini dapat mencapai tujuan instruksional yang ditetapkan yang ditetapkan oleh peneliti. Hal ini sependapat dengan Supriyono (2012: 46) menyatakan bahwa didalam mengajar dibutuhkan model pembelajaran yang merupakan prosedur yang mengarahkan siswa dalam belajar sehingga akan tercapai tujuan yang diinginkan.
Berkaitan dengan pendapat tersebut, maka pemanfaatan media poster, memang menarik perhatian siswa untuk belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi konsep organisasi, sehingga siswa mempunyai tinjauan yang luas dalam menyelesaikan masalah mulai dari permasalahan yang mudah dan sederhana hingga yang komplek. Dengan adanya keuntungan-keuntungan dari pemanfaatan model CTL berbantuan media poster ini, maka hipotesis yang dikemukakan diterima, yakni pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi konsep organisasi terbukti dapat mengubah prilaku belajar siswa kelas V SDN Ngagel 01, semester II tahun pelajaran 2014/2015.

PENUTUP
Simpulan
Simpulan hasil penelitian ini : 1) proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi konsep organisasi pada kelas V SDN Ngagel 01 semester II tahun pelajaran 2014/2015, 2) model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn) pada materi konsep organisasi, 3) model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster dapat merubah prilaku belajar siswa yang kurang aktif menjadi aktif, kurang bertanggung jawab menjadi lebih bertanggung jawab, kurang membuat catatan menjadi lebih aktif membuat catatan selama pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi konsep organisasi.

Saran
Untuk mengintensifkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster, dapat disarankan sebagai berikut: 1) Guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) kiranya dapat memanfaatkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster sebagai salah satu alternatif model dan media pembelajaran dalam pembelajaran Pendidikan Kewaraganegraan (PKn) pada materi konsep organisasi. Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, guru Pendidikan Kewarganegraan (PKn) hendaknya mengetahui perkembangan zaman agar dapat memberikan inovasi dalam   pembelajaran   sehingga   pembelajaran   tidak   terkesan monoton dan juga untuk mempersiapkan siswa menghadapi persaingan pendidikan, 2) Para peneliti yang menekuni bidang penelitian Pendidikan Kewaragnegaraan (PKn) kiranya dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai materi konsep organisasi. Para peneliti dapat menerapkan berbagai strategi, model, metode, teknik, dan media berdasarkan pendekatan tertentu yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar, khususnya materi konsep organisasi. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat membantu guru untuk memecahkan masalah yang sering muncul dalam proses  pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di kelas sehingga berdampak positif bagi perkembangan pendidikan yang lebih berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA
Anitah W, Sri dkk. 2011. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Aqib, Zainal. 2010. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia.
Arikunto, Suharsimi . 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta
                                     .2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.  Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelaajran. Jakarta : Rajawali Pers
Daryanto. 2010 . Belajar dan Mengajar. Jakarta : Yrama Widya
Depdiknas. 2006. Kurikulum Berbasis Kopetensi Mata Pelajaran Kewarganegaraan. Jakarta : Depdiknas
H.A.R. Tilaar. 1999. Manajemen Pendidikan Nasional. Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV Pustaka Setia
Hamid, Hamdani. 2010. Perbandingan Filsafat Pendidikan. Bandung: SEGA ARSY
Johnson, E.B. 2010. CTL Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung : Kaifa
Karim, Abdul Arif. 2012. Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melaluui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). [online]. (http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO/article/view/3399/2434 diakses tanggal 14 Febuarai 2015)
Muslich, Masnur. 2011. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Nana, Sudjana. 2011. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Notoatmodjo, Soekidjo.2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapan dalam KBK. Malang: UM Press.
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rosalin, Elin. 2008. Gagasan Merancang Pembelajaran Konstektual. Bandung: PT. Karsa Mandiri Persada.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana dan Rivai Ahmad 2009. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algesindo
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Depdiknas
Sufanti, Main. 2010. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta:Yuma Pustaka.
Sugiyono. 2010. Statika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sumiati & Asra. 2009. Metode Pembelajaran,Bandung: CV. Wacana Prima
Sudjana, Nana, 2003. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensido

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sutoyo. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Taniredja, T. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Bandung : Alfabeta
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisik. Jakarta : Prestasi Pustaka
             .2010. Model pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi pustaka.
Yunus, Mochammad, dkk. 2013. Peningkatan Aktivitas Pembelajaran Matematika Melalui Model CTL di SD. [online]. (http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/4805/4856 diakses tanggal 14 Februari 2015)
Wati, Widya. 2010. Makalah Model pembelajaran. Padang: UNP.

No comments:

Post a Comment