Oleh : Insriyati1
Email : insriyati_s@yahoo.com
Abstrak
: rumusan
masalah penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran, seberapa banyak
peningkatan hasil belajar siswa, dan
perubahan prilaku siswa dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
berbantuan media poster pada siswa kelas V semester II SD Negeri Ngagel 01
tahun pelajaran 2014/2015. PTK ini dilakukan dua siklus. Terjadi perubahan
prilaku belajar dari aspek perhatian, respon, tanggung jawab, rasa percaya diri
siswa, dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) materi konsep organisasi dapat diketahui pada siklus I nilai rata-rata sebesar 70,5, ketuntasan secara
klasikal 60%. Pada siklus II
diperoleh nilai rata-rata
sebesar 80,5, ketuntasan klasikal 85,7%.
Kata kunci : hasil belajar, model pembelajaran CTL, dan media poster
PENDAHALUAN
Kenyataan dilapangan saat ini, siswa kurang tertarik
dengan pembelajaran yang ada. Guru hanya melakukan ceramah dan menyuruh siswa
menghafalkan. Mereka bosan terhadap pembelajaran yang hanya mendengarkan dan
terkesan monton, khususnya untuk pembelajaran Pendididkan Kewarganegaran (Pkn).
Siswa hanya disuruh untuk mendengarkan penjelasan dari guru dan menghafalkan
materi yang dipelajari. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah.
Hal ini terbukti dari hasil pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di
kelas V SDN Ngagel 01 pada materi konsep organisasi. Dari 35 siswa, ternyata
yang nilainya lulus KKM sebesar 75 hanya 12 siswa, sedangkan 23 siswa belum
mencapai KKM.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam era
globalisasi. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan mutu
pendidikan yang lebih modern agar siswa sebagai subjek pembelajaran dapat mengikuti perkembangan jaman. Pengaruh
globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang untuk meniru budaya barat dan cenderung meninggalkan kebudayaan bangsanya sendiri.
Melalui Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), siswa diajarkan untuk mencintai
kebudayaan bangsa Indonesia serta menyaring
budaya-budaya barat yang baik. Sesuai
dengan UU Sisdiknas nomor
20 tahun 2003
(Sutoyo, 2011:5) bahwa manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan
usaha agar manusia dapat mengembangkan
potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui masyarakat.
Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegraan (PKn) terjadi karena guru berinovasi dalam pembalajaran.
Guru hanya menggunakan metode ceremah dalam menyampaikan materi. Oleh karena itu, seharusnya
seorang guru lebih kreatif
dalam penguasaan kelas yakni dengan cara
guru
mengembangkan atau
mengubah pola belajar
yang semula biasa saja diubah supaya menjadi
lebih
baik dengan menggunakan model pembelajaran dan media yang tepat
dalam proses
kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan deskripsi
tersebut, maka diperlukan inovasi pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) pada materi konsep organisasi di kelas V SD Negeri Ngagel 01. Salah satu
pembelajaran yang inovatif tersebut adalah penerapan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster. Melalui model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning berbantuan media poster
ini daharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa khusunya materi konsep
organisasi. Ini
Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : 1) bagaimanakah
proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi konsep
organisasi dengan menggunakan model pembelajaran CTL berbantuan media poster pada siswa kelas V semester II SDN Ngagel 01
tahun pelajaran 2014/2015; 2) bagaimanakah kualitas peubahan prilaku percaya diri, peduli,
dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek sebagai wujud sikap
sosial setelah mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan
menggunakan model pembelajaran CTL berbantuan media poster pada kelas V
semester II SDN Ngagel 01 tahun pelajaran 2014/2015; dan 3) bagaimanakah hasil peningkatan yang
diperoleh siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi
konsep organisasi dengan menggunakan model pembelajaran CTL berbantuan media
poster bagi siswa kelas V semester II
SDN Ngagel 01 tahun pelajaran 2014/2015?
Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1) mendiskripsikan
proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi konsep
organisasi dengan menggunakan model pembelajaran CTL berbantuan media poster pada siswa kelas V semester II SDN Ngagel 01
tahun pelajaran 2014/2015, 2) mendeskripsikan kualitas perubahan prilaku
percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon
secara pribadi peristiwa jangka pendek sebagai wujud sikap sosial setelah mengikuti
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan menggunakan model
pembelajaran CTL berbantuan media poster pada kelas V semester II SDN Ngagel 01
tahun pelajaran 2014/2015, 3) mendeskripsikan seberapa banyak peningkatan yang
diperoleh siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi
konsep organisasi dengan menggunakan model pembelajaran CTL berbantuan media
poster bagi siswa kelas V semester II
SDN Ngagel 01 tahun pelajaran 2014/2015.
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai
panduan guru dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran (PKn) di pendidikan
dasar dengan memanfaatkan media dan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat merubah prilaku siswa
kearah yang lebih positif selain itu juga dapat meningkatkan hasil belajar
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi konsep organisasi melalui pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster. Dan dapat memberikan
masukan pada sekolah untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) materi konsep organisasi melalui penerapan model-model
pembelajaaran yang inovatif.
LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS
TINDAKAN
Hakikat Hasil Belajar
Hasil belajar dapat
dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu ”hasil” dan
”belajar”. Pengertian hasil menurut Purwanto (2009: 44) adalah suatu perolehan
akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya
input secara fungisional. Jika ada perubahan dalam input, maka disebut ada
hasil.
Kaitannya dengan pendapat tersebut menurut Winkel (1999, dalam Purwanto, 2009: 39)
adalah aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan keterampilan dan sikap. Belajar
disini menghasilkan perubahan-perubahan yang diperoleh melalui usaha atau
kegiatan interaksi dengan lingkungan. Jadi peran interaksi dengan lingkungan
sangat penting dalam belajar.
Bedasarkan pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku individu sebagai
akibat dari pengalaman. Jadi belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya
perubahan perilaku pada individu yang belajar dan perubahan perilaku tersebut
merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar.
Pengertian hasil
belajar menurut Winkel (1996: 51, dalam Purwanto, 2009: 45) adalah perubahan yang mengakibatkan manusia
berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Perubahan tersebut mencakup aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik.
Senada dengan pendapat tersebut Gagne (dalam Suprijono, 2012: 5-6) yaitu pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan yang berupa informasi verbal,
keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap.
Bedasarkan pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar. Hasil belajar ini
dapat berupa kemampuan intelektual, sikap maupun keterampilan psikomotor.
Hakikat Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn)
Azra
(dalam Taniredja, 2009: 2) secara bahasa Civic Education oleh sebagian pakar diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan menurut Zamroni
(dalam Taniredja, 2009:3) adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak
demokratis, melalui aktifitas menanamkan
kesadaran kepada generasi
baru bahwa
demokrasi adalah bentuk kehidupan
masyarakat
yang
paling menjamin hak-hak warga masyarakat. Struktur
keilmuan PKn menurut Hamid Darmadi (2010 :23 )
mencakup tiga dimensi yaitu : 1) Civic
knowlegde, 2) Civic Skil, 3) Civic virtuees. Mata pelajaran PKn di SD
juga mempunyai fungsi dan tujuan untuk membentuk warga negara yang cerdas,
trampil, berkarakter baik, serta setia kepada bangsa dan negara Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Model Pembelajaran
Suprijono (2012: 46) mendefinisikan model
pembelajaran merupakan kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar.
Senada dengan uraian tersebut Joyce &
Weill (1980: 1, dalam Rusman, 2010: 133) yang mendefinisikan model pembelajaran
adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang
bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat
dikatakan bahwa model pembelajaran pola umum perilaku pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model Contextual
Teaching and Learning (CTL).
Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Johnson (2010: 65) CTL adalah sebuah sistem yang
menyeluruh, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terhubung dan bagian-bagian
ini terjalin satu sama lain sehingga menghasilkan pengaruh yang melebihi hasil
yang diberikan secara terpisah. Bagian-bagian CTL yang terpisah melibatkan proses yang berbeda, yang digunakan
secara bersama-sama, menyampaikan para siswa membuat hubungan yang menghasilkan
makna. Senada dengan pendapat tersebut Nurhadi
(2004: 4) mengartikan CTL adalah
salah satu model pembelajaran yang menekankan pentingnya lingkungan alamiah itu
diciptakan dalam proses belajar agar kelas lebih “hidup” dan lebih “bermakna” karena siswa
“mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya.
Kaitannya dengan pendapat tersebut Suprijono (2012: 79-80)
mendefinisikan CTL adalah sebagai
konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan
situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat.
Berdasarkan dengan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran CTL adalah sebuah model pembelajaran yang dikembangkan guru dalam
kegiatan belajar mengajar di kelas, dimana model pembelajaran ini mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa
untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari. Secara sederhana Rosalin (2008: 29-30)
mendiskripsikan karakteristik pembelajaran CTL dengan cara menderetkan sepuluh
kunci, yaitu: 1) kerjasama, 2) saling
menunjang, 3) menyenangkan dan tidak membosankan, 4) belajar dengan bergairah,
5) pembelajaran terintegrasi, 6) menggunakan berbagai sumber, 7) siswa aktif,
8) sharing dengan teman, 9) siswa
kritis, 10) guru kreatif. Sementara itu
pembelajaran model CTL menurut Rusman (2011: 43) melibatkan tujuh komponen
utama diantaranya: 1) Contsructivism (konstruktivisme,
membangun, membentuk), 2) Inquiry
(menyelidiki, menemukan), 3) Questioning
(bertanya), 4) Learning community
(masyarakat belajar), 5) Modelling
(pemodelan), 6) Reflecting (refleksi
atau umpan balik), 7) Authentic
assessment (penilaian yang sebenarnya). Sedangkan komponen utama model CTL menurut Sanjaya (2007: 264-268)
diantaranya : 1) kontruktivisme, 2) Inkuiri, 3) bertanya, 4) masyarakat
belajar, 5) pemodelan, 6) refleksi, 7) penilaian autentik. Dari komponen model CTL,
dapat dijabarkan langkah-langkah model CTL menurut Trianto (2007: 106) langkah-langkah model CTL sebagai
berikut : 1) anak menemukan atau mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan
keterampilan baru, 2) laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri, 3) kembangkan
sifat ingin tahu anak, 4) ciptakan masyarakat belajar, 5) hadirkan model, 6)
lakukan refleksi, 7) lakukan penilaian.
Media Pembelajaran
Media merupakan kata yang sudah tidak asing lagi
ditelinga kita. Dengan adanya media, kita dapat secara mudah menyampaikan pesan
kepada seseorang. Arsyad (2010: 3) menerangkan bahwa kata “media”
berasal dari kata Latin “medius”,
yang secara harafiah berarti “tengah”, ”perantara”, atau “pengantar. Media
memilki peranan yang penting dalam sistem pembelajaran. Sedangkan menurut Gerlach
& Elly (dalam Arsyad 2013: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
sikap.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
media adalah merupakan
alat atau sarana yang digunakan sebagai perantara dalam menyalurkan pesan
kepada peserta didik sehingga dapat mendorong proses belajar secara efektif dan
efisien. Ciri-ciri media pembelajaran yang baik menurut Gerlach & Elly
(dalam Arsyad 2010: 12-14) yaitu: (1) ciri fiksiatif; (2) ciri manipilatif; (3)
ciri distributif. Dalam memilih media pembelajaran ada hal yang harus
dipertimbangkan menurut Sanjaya (dalam Hamdani 2011: 257) mengungkapkan bahwa
pertimbangan lain dalam memilih media pembelajran yang sesuai, yaitu dengan
kata ACTION (Acces, Cost, Technology, Interactivity, Organization, Novelty).
Media
Poster
Poster adalah suatu gambar yang dikombinasikan dengan tulisan atau yang
lain sehingga menarik perhatian untuk menyampaikan pesan tertentu secara umum
(Sufanti, 2010:74). Senada
dengan pendapat tersebut Daryanto (2010:129) mengungkapkan salah satu kekuatan yang tampak pada media grafis sebagai media penyampaian
pesan yaitu poster. Poster mampu mempengaruhi perilaku, sikap dan tata nilai
masyarakat
untuk berubah atau melakukan sesuatu. Poster mempunyai keguanan atau manfaat
menurut Daryanto (2010:130-131) secara umum mengemukakan kegunaan poster sebagai berikut: 1) memotivasi siswa, 2) peringatan, 3)
pengalaman kreatif.
Kerangka
Berfikir
Model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster untuk mengatasi
pembelajaran guru yang masih bersifat konvensional. Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan
media poster selain untuk
menyampaikan materi konsep organisasi sesuai dengan kompetensi dasar yang
diharapkan, juga bermuatan nilai-nilaii pendidikan berkarakter. Nilai-nilai
karakter yang akan diterapkan dalam pembelajaran menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan
media poster ini didasarkan pada 18
nilai yang telah ditetapkan oleh kemdiknas. Secara ekplisit nilai karakter:
rasa ingin tahu, kerjasama, tanggung jawab, dan percaya diri.
Hipotesis
Tindakan
Berdasarkan kerangka berifikir tersebut, peneliti
berasumsi bahwa: 1) pemanfaatan model Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster diduga dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa, 2) model Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster
diduga efektif untuk merubah prilaku siswa dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) materi konsep organisasi, dan 3) pemanfaatan model Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan
media poster diduga efektif meningkatkan
hasil belajar Pendidikan Keawarganegaraan (PKn) materi konsep organisasi
pada siswa kelas V semester II SDN Ngagel 01 tahun pelajaran 2014/2015.
MOTODE
PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II
tahun pelajaran 2014/2015. Maisng-masing siklus dilakukan kegiatan pembelajaran
sebanyak dua kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Februari
2015 dan hari Kamis, tanggal 26 Februari 2015 sedangkan siklus II dilaksaanakn
pada hari Senin 2 Maret 2015 dan Selasa
tanggal 3 Maret 2015.
Subjek penelitian ini adalah hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) materi konsep organisasi pada siswa kelas V semester II
SDN Ngagel 01 pada tahun pelajaran 2014/2015. Adapun sumber data dari
penelitian ini: 1) siswa yang jumlahnya sebanyak 35 siswa, yang terdiri atas 18
siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan, 2) guru kelas dan teman sejawat.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data
berbentuk tes dan nontes. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Teknik nontes
berupa observasi dengan lembar observasi dan catatan harian digunakan untuk
menilai aktivitas, keaktifan, dan perubahan tingkah laku siswa selama kegiatan dilakukan.
Analisis
data dalam penelitian
ini disajikan dalam
bentuk analisis kualitatif dengan
metode pemaparan secara deskriptip komparatif, yakni mendeksripsikan semua
temuan dalam penelitian disertai dengan data-data kuantitatif yang dianalisis
secara sederhana (persentase).
Indikator kinerja penelitian ini adalah: (1) adanya
peningkatan perolehan nilai rata-rata pra siklus dari 67,1
menjadi minimal rata-rata 75, (2)
perubahan perilaku siswa dari tidak aktif menjadi aktif dalam
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi konsep organisasi menggunakan
model pembelajaran CTL berbantuan media poster,
dan 3) tingkat ketuntasan minimal (KKM) dari yang lulus KKM 75
sebanyak 12 siswa (34,2%)
menjadi sedikitnya 27 siswa (75%).
Prosedur penelitian siklus I pembelajaran
yang akan dilakukan dengan appersepsi, penyampain tujuan pembelajaran, dan
penjelasan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa.
Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan: 1) Siswa menemukan sendiri pengetahuannya, 2) Siswa
mengamati,mengalisis topik atau permasalahan yang dihadapi, 3) Siswa bertanya
tentang permasalahan yang dihadapi, 4) Siswa berkelompok untuk berdiskusi, 5)
Guru memperagakan sesuatu sebagai model yang dapat ditiru oleh siswa, 6) Guru
merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan, 7) Guru memberikan penilaian
terhadap kegiatan siswa.
Perbaikan siklus II teletak pada cakupan materi dan
perbaikan media poster yang dibuat lebih menarik dibandingkan di siklus I.
Proses pembelajaran dilakukan secara kolaboratif untuk memperoleh hasil yang
maksimal pada siklus II ini.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Kondisi awal siswa kelas V SDN Ngagel 01 semester II
tahun pelajaran 2014/2015 adalah hasil belajar siswa rendah terbukti dengan
banyaknya siswa yang nilainya tidak memenuhi KKM yang telah ditentukan,
beberapa siswa kurang antusias dan semangat ketika kegiatan pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaran (PKn). Berikut adalah prilaku siswa ketika
pembalajaran Pendidikan Kewarganeraan (PKn) menggunakan metode ceramah dan
penugasan individu.
Gb.1
Kondisi Awal Siswa Ketika Gb.
2 Siswa banyak
Pembelajaran
PKn yang
bicara sendiri
Data nilai siswa yang
diperoleh menunjukkan kondisi
awal siswa
memiliki
hasil belajar yang rendah.
Berdasarkan nilai hasil tugas yang diberikan guru pada materi konsep organisasi diketahui siswa yang belum
dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 75 masih sebanyak
23 siswa (65,7%) dari jumlah
siswa seluruhnya 35. Siswa yang mencapai
tingkat ketuntasan minimal sebanyak 12 siswa (34,3%) dari siswa seluruhnya.
Nilai rata-rata kelas
peserta didik 67,1 dengan nilai
paling tinggi 90 dan nilai paling rendah adalah 40.
Hasil
Penelitian Siklus 1
Proses
Pembelajaran dengan Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbantuan Media Poster
Berdasarkan identifikasi permasalahan yang telah
dideskripsikan, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Setelah RPP
disusun, maka kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan media yang akan digunakan
dalam penelitian yaitu media poster struktur organisasi yang ditayangkan di depan kelas.
Pelaksanaan tindakan siklus pertama ini
dilakukan pada hari Rabu tanggal 25 Februari
2015
untuk pertemuan pertama, dan pertemuan ke dua dilaksanakan hari Kamis
tanggal 26 Februari 2015. Kegiatan pembelajaran dengan model CTL berbantuan media poster
ini dilakukan di dalam kelas oleh guru kelas sebagai peneliti dan teman sejawat
untuk berkolaborasi.
Aktivitas proses kegiatan pembelajaran
siklus I
dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
Gambar 3. Guru menjelaskan kegiatan Gambar 4. Guru menggunakan media poster
Gambar 5. Siswa melakukan diskusi Gambar 6. Siswa mempresentasi- kan hasil
diskusi
Gambar 7 Siswa semangat Gambar 8. Siswa
mengerjakan tugas
Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn)
Hasil belajar siswa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
materi konsep organisasi menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantauan media poster
dilihat tabel 1 berikut
Tabel 1 Analisis Hasil Belajar
Pendidikan Kewaragengaraan
No
|
Keterangan
|
Hasil siklus I
|
1
|
Tuntas
|
21
|
2
|
Tidak
Tuntas
|
14
|
3
|
Presentase
Ketuntasan
|
60%
|
4
|
Presentase
Tidak Tuntas
|
40%
|
5
|
Nilai
Tertinggi
|
90
|
6
|
Nilai
Terendah
|
50
|
7
|
Rata-rata
Kelas
|
70,5
|
Berdasarkan tabel tersebut hasil belajar siswa meningkat
setelah menggunakan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster. Hasil tindakan dalam
siklus pertama menunjukan bahwa sebanyak 21 siswa atau 60% mencapai ketuntasan
dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn), dan 14 siswa atau 40% siswa
masih mengalami tidak tuntas. Rata-rata sebesar 70,5, nilai tertinggi 90 dan
nilai terendah 50.
Perubahan Prillaku belajar siswa
Hasil pengamatan keaktifan siswa dalam kegiatan
pembelajaran Pendidikan Kewaragengaraan (PKn) materi konsep organisasi dalam
siklus I dapat dilihat dalam tabel 2 berikut.
Tabel
2 Analisis Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Siklus I
Responden 35
|
Aspek yang diamati
|
||||
|
Perhatian
|
Respon
|
Tanggung Jawab
|
Menanggapi
|
Membuat Catatan
|
Skor yang
diperoleh
|
28
|
21
|
22
|
20
|
26
|
Skor Mak
|
35
|
35
|
35
|
35
|
35
|
Presentase
|
80
|
60
|
63
|
57
|
74
|
Analisis
|
Sangat baik
|
Cukup
|
Cukup
|
Cukup
|
Baik
|
Berdasarkan tabel tersebut dapat dipaparkan bahwa terjadi
perubahan prilaku belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) berbantuan media poster, dari yang kurang aktif menjadi
aktif, yang senang berbicara sendiri menjadi memperhatikan, yang kurang
bertanggung jawab menjadi lebih bertanggung jawab, yang tidak aktif dalam
membuat catatan menjadi lebih aktif membuat catatan.
Refleksi Siklus I
Refleksi hasil pembelajaran PKn pada materi konsep
organisasi menggunakan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster ini, dapat dikemukakan
beberapa kekurangan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk siklus berikutnya.
Kelemahan pada siklus I antara lain : 1) siswa masih kurang bekerjasama ketika
diskusi, 2) siswa masih belum dapat melakukan pembelajaran dengan model CTL, 3)
siswa masih sulit menuyusun kalimat dengan baik ketika menanggapi.
Kelebihan siklus I ini adalah : adanya peningkatan
semangat belajar siswa sehingga meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai
rata-rata 70,5 pada siklus I, hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 3,4.
Peningkatan hasil belajar ini karena pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) pada materi konsep organisasi dilakukan dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan
media poster. Pembelajaran ini masih perlu ditingkatkan karena indikator kerja
belum tercapai, yakni rata-rata kelas kelas sebesar 75 belum tercapai dan
tingkat ketuntasan secara klasikal sebesar 75% yang ditargetkan juga belum tercapai.
Hasil Penelitian Siklus II
Proses Pembelajaran dengan Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbantuan
Media Poster
Berdasarkan refleksi pembelajaran siklus II, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Setelah RPP
disusun, maka kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan media yang akan digunakan
dalam penelitian yaitu
media poster yang ditanyangkan dalam slide
di dalam laptop.
Pelaksanaan tindakan siklus II
ini dilakukan pada hari Senin tanggal 2 Maret
2015
untuk pertemuan pertama, dan pertemuan ke dua dilaksanakan hari Selasa
tanggal 3 Maret 2015. Kegiatan pembelajaran dengan model
pembelajaran CTL berbantuan media poster ini dilakukan di dalam kelas oleh guru
kelas sebagai peneliti dan teman sejawat untuk berkolaborasi.
Aktivitas proses kegiatan pembelajaran siklus II dapat dilihat
dalam gambar berikut ini:
Gambar 9. Guru menjelaskan kegiatan Gambar 10. Guru menggunakan media poster
Gambar 11. Siswa
melakukan diskusi Gambar 12.Siswa
mempresentasi- kan hasil diskusi
Gambar 13 Siswa semangat Gambar 14. Siswa mengerjakan
tugas
Pembelajaran dari awal sampai akhir dilakukan sesuai
dengan prosedur yang telah dijelaskan dalam bab III. Pada akhir pertemuan kedua
dilakukan ulangan harian untuk mengetahui keberhasilan tindakan yang diberikan.
Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn)
Hasil belajar siswa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
materi konsep organisasi menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster
dilihat tabel 3 berikut
Tabel 3 Analisis Hasil Belajar
Pendidikan Kewaragengaraan
No
|
Keterangan
|
Hasil siklus II
|
1
|
Tuntas
|
30
|
2
|
Tidak
Tuntas
|
5
|
3
|
Presentase
Ketuntasan
|
85,7%
|
4
|
Presentase
Tidak Tuntas
|
14,3%
|
5
|
Nilai
Tertinggi
|
100
|
6
|
Nilai
Terendah
|
60
|
7
|
Rata-rata
Kelas
|
80,5
|
Berdasarkan tabel tersebut hasil belajar siswa meningkat
setelah menggunakan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster. Hasil tindakan dalam
siklus II menunjukan bahwa sebanyak 30 siswa atau 85,7% mencapai ketuntasan
dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn), dan 5 atau 14,3% siswa
masih mengalami tidak tuntas. Rata-rata sebesar 80,5, nilai tertinggi 100 dan
nilai terendah 60.
Perubahan Prillaku belajar siswa
Hasil pengamatan keaktifan siswa dalam kegiatan
pembelajaran Pendidikan Kewaragengaraan (PKn) materi konsep organisasi siklus II
dapat dilihat dalam tabel 4 berikut.
Tabel
4 Analisis Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Siklus II
Responden 35
|
Aspek yang diamati
|
||||
|
Perhatian
|
Respon
|
Tanggung Jawab
|
Menanggapi
|
Membuat Catatan
|
Skor yang
diperoleh
|
30
|
27
|
29
|
28
|
32
|
Skor Mak
|
35
|
35
|
35
|
35
|
35
|
Presentase
|
86
|
77
|
83
|
80
|
91
|
Analisis
|
Sangat baik
|
Baik
|
Sangat
baik
|
Sangat
baik
|
Sangat
baik
|
Berdasarkan tabel tersebut dapat dipaparkan bahwa terjadi
perubahan prilaku belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) berbantuan media poster, dari yang kurang aktif menjadi
aktif, yang senang berbicara sendiri menjadi memperhatikan, yang kurang
bertanggung jawab menjadi lebih bertanggung jawab, yang tidak aktif dalam
membuat catatan menjadi lebih aktif membuat catatan.
Refleksi Siklus II
Refleksi hasil pembelajaran PKn pada materi konsep
organisasi dengan menggunakan model Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster pada siklus II ini
adalah : adanya peningkatan semangat belajar siswa sehingga meningkatkan hasil
belajar siswa dengan nilai rata-rata kelas menjadi 80,5, hal ini berarti
terjadi peningkatan sebesar 10 dari siklus I. Peningkatan hasil belajar ini
karena pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran (PKn) pada materi konsep
organisasi dilakukan dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster.
Pembelajaran ini mencapai indikator kerja, yakni rata-rata kelas kelas lebih
dari 75 sudah tercapai dan tingkat pencapaian KKM lebih dari 75%.
Proses Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegraan (PKn) Menggunakan Model Pembelajaran CTL Berbantuan Media Poster
Pembelajaran Pkn dengan menggunakan model pembelajaran
CTL berbantuan media poster pada kelas V semester II SDN Ngagel 01, dengan
materi pembelajaran konsep organisasi, menunjukkan aktivitas belajar siswa yang
meningkat, perubahan prilaku siswa, serta hasil belajar siswa. Pembelajaran
dengan model CTL berbantuan media
poster, ternyata dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Siswa yang biasanya
perhatiannya kurang, tampak
menjadi lebih antusias pada pembelajaran ini. Demikian pula siswa yang sudah
mulai jenuh dengan pembelajaran yang monoton dan tidak bervariasi, kembali
lebih berkonsentrasi dan
motivasi belajar siswa untuk memahami konsep orgnisasi dalam pembelajaran
ini karena dengan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster ini siswa yang biasanya
melakukan kegiatan pembelajaran secara
individu dan menghafal dilakukan
dengan membimbing siswa di dalam memahami pembelajaran dengan cara menghubungkan
subjek-subjek akademik dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya
mereka dengan memanfaatkan media. Hal ini senada dengan manfaat dari media, menurut Trianto (2007: 75)
sebagai berikut: 1) bahan yang disajikan lebih bermakna bagi peserta didik dan
tidak bersifat verbal listik, 2) metode pembelajaran lebih bervariasi, 3) peserta
didik menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas, 4) pembelajaran lebih
menarik, 5) mengatasi keterbatasan ruang.
Berdasarkan deskripsi tersebut, maka hipotesis yang
diajukan diterima, yakni proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan
media poster dapat meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) terbukti
adanya peningkatan respon, tanggung jawab, percaya diri, dan membuat catatan dalam proses
pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi konsep organisasi.
Perubahan Prilaku Siswa dalam
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Menggunakan Model Pembelajaran
CTL Berbantuan Media Poster
Pemanfaatan model pembelajaran CTL berbantuan media
poster pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn) materi konsep
organisasi yang dilakukan, terlihat bahwa siswa belajar dengan antusias dan
semangat yang tinggi, sehingga tujuan yang diharapkan tercapai. Maka
pembelajaran dengan model CTL pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegraan
(PKn) pada materi konsep organisasi ini dapat mencapai tujuan instruksional
yang ditetapkan yang ditetapkan oleh peneliti. Hal ini sependapat dengan
Supriyono (2012: 46) menyatakan bahwa
didalam mengajar dibutuhkan model
pembelajaran yang merupakan prosedur yang mengarahkan siswa dalam belajar
sehingga akan tercapai tujuan yang diinginkan.
Berkaitan dengan pendapat tersebut, maka pemanfaatan media
poster, memang menarik perhatian siswa untuk belajar Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) pada materi konsep organisasi, sehingga siswa mempunyai tinjauan yang
luas dalam menyelesaikan masalah mulai dari permasalahan yang mudah dan
sederhana hingga yang komplek. Dengan adanya keuntungan-keuntungan dari
pemanfaatan model CTL berbantuan media poster ini, maka hipotesis yang dikemukakan diterima, yakni pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster pada mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi konsep organisasi terbukti dapat
mengubah prilaku belajar siswa kelas V SDN Ngagel 01, semester II tahun
pelajaran 2014/2015.
PENUTUP
Simpulan
Simpulan hasil penelitian ini : 1) proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
pada materi konsep organisasi pada kelas V SDN Ngagel 01 semester II tahun
pelajaran 2014/2015, 2) model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegraan (PKn) pada
materi konsep organisasi, 3) model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media poster
dapat merubah prilaku belajar siswa yang kurang aktif menjadi aktif, kurang
bertanggung jawab menjadi lebih bertanggung jawab, kurang membuat catatan
menjadi lebih aktif membuat catatan selama pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) pada materi konsep organisasi.
Saran
Untuk mengintensifkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan
media poster, dapat disarankan sebagai berikut: 1) Guru mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) kiranya dapat memanfaatkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan
media poster sebagai salah satu
alternatif model dan media pembelajaran dalam pembelajaran Pendidikan
Kewaraganegraan (PKn) pada materi konsep organisasi. Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan
media poster terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, guru
Pendidikan Kewarganegraan (PKn) hendaknya mengetahui perkembangan zaman agar
dapat memberikan inovasi dalam
pembelajaran sehingga pembelajaran tidak
terkesan monoton dan juga untuk mempersiapkan siswa menghadapi
persaingan pendidikan, 2) Para peneliti yang menekuni bidang penelitian
Pendidikan Kewaragnegaraan (PKn) kiranya dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai
materi konsep organisasi. Para peneliti dapat menerapkan berbagai strategi,
model, metode, teknik, dan media berdasarkan pendekatan tertentu yang tepat
untuk meningkatkan hasil belajar, khususnya materi konsep organisasi. Hasil
penelitian tersebut diharapkan dapat membantu guru untuk memecahkan masalah
yang sering muncul dalam proses
pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di
kelas sehingga berdampak positif bagi perkembangan pendidikan yang lebih
berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah W, Sri dkk. 2011. Strategi
Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
Yrama Widya.
Aqib, Zainal. 2010. Profesionalisme
Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia.
Arikunto, Suharsimi . 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Arikunto,
Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta
.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2010. Media
Pembelaajran. Jakarta : Rajawali Pers
Daryanto. 2010 . Belajar
dan Mengajar. Jakarta : Yrama Widya
Depdiknas.
2006. Kurikulum Berbasis Kopetensi Mata
Pelajaran Kewarganegaraan. Jakarta : Depdiknas
H.A.R.
Tilaar. 1999. Manajemen Pendidikan
Nasional. Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV
Pustaka Setia
Hamid,
Hamdani. 2010. Perbandingan Filsafat Pendidikan. Bandung: SEGA ARSY
Johnson,
E.B. 2010. CTL Contextual Teaching &
Learning Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung
: Kaifa
Karim,
Abdul Arif. 2012. Meningkatkan Pemahaman
Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melaluui Pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL). [online]. (http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO/article/view/3399/2434
diakses tanggal 14 Febuarai 2015)
Muslich, Masnur. 2011. KTSP
Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Nana, Sudjana. 2011. Media Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algensindo
Notoatmodjo, Soekidjo.2003. Pendidikan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapan dalam KBK. Malang: UM Press.
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rosalin, Elin. 2008. Gagasan
Merancang Pembelajaran Konstektual. Bandung: PT. Karsa Mandiri Persada.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Sudjana,
Nana dan Rivai Ahmad 2009. Media
Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algesindo
Sanjaya,
Wina. 2007. Strategi Pembelajaran,
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Depdiknas
Sufanti,
Main. 2010. Strategi Pengajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia. Surakarta:Yuma Pustaka.
Sugiyono. 2010. Statika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sumiati & Asra. 2009. Metode Pembelajaran,Bandung: CV. Wacana
Prima
Sudjana, Nana, 2003. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung:
Sinar Baru Algensido
Suprijono,
Agus. 2012. Cooperative Learning Teori
dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sutoyo. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Taniredja,
T. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan di
Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Bandung : Alfabeta
Trianto.
2007. Model-model Pembelajaran Inovatif
Berorientasi Konstruktivisik. Jakarta : Prestasi Pustaka
.2010. Model pembelajaran Terpadu dalam Teori dan
Praktek. Jakarta: Prestasi pustaka.
Yunus, Mochammad, dkk. 2013. Peningkatan
Aktivitas Pembelajaran Matematika Melalui Model CTL di SD. [online]. (http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/4805/4856
diakses tanggal 14 Februari 2015)
Wati, Widya. 2010. Makalah
Model pembelajaran. Padang: UNP.
No comments:
Post a Comment